Share

83. Kepahitan

"Aku benar-benar tak menduganya, Aiden. Kau melakukannya dengan baik." Jack tersenyum kepada pria di sampingnya. Setelah tadi ia dan Aiden membawa Lisa ke rumah sakit jiwa dan meminta fasilitas terbaik untuk perempuan itu, mereka kembali ke gedung perusahaan.

Aiden tersenyum, seakan ia telah melepaskan beban beratnya dan itu membuatnya lega. "Saya tidak akan bisa melakukannya tanpa Anda, Tuan."

"Kenapa jadi aku, Aiden? Itu semua kan karena tekadmu sendiri untuk menyelesaikan masalahmu." Jack bersedekap, memutar mata sambil tersenyum.

"Terima kasih banyak, Tuan." Aiden menunduk sopan.

"Sudahlah, kau seperti orang asing saja. Kau kan sudah aku anggap keluarga sendiri," balas Jack bergurau dengan sebelah tangan menepuk pundak Aiden cukup keras.

Aiden hanya bisa membalas Jack dengan senyuman lebar. "Baik, Tuan."

Aiden kemudian memutar posisi duduknya, membelakangi Jack. Ia tidak sekuat yang terlihat. Di dalam hatinya masih terselip kepahitan mas

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status