Share

Bab. 188

Zeira bergegas ke rumah sakit setelah menerima pesan singkat dari Wirawan. Ia sebenarnya tidak ingin peduli dengan keadaan Caterina lagi. Hatinya sudah terasa pedih karena Caterina diam-diam mencintai Reyhan. Tetapi hati nuraninya selalu berkata dan memaksanya untuk selalu peduli dengan orang lain. Hal itu yang membuat Zeira melangkah menuju rumah sakit.

Saat tiba di rumah sakit, Zeira melihat Wirawan sedang mondar-mandir di depan ruangan ICU. Pria paruh baya itu terlihat khawatir dan cemas akan putrinya.

"Bagaimana keadaan Caterina om ?" Ucap Zeira dengan lembut. Ia berusaha bersikap seolah-olah tidak ada masalah.

Wirawan memutar tubuhnya menghadap Zeira "Caterina kritis" ucap Wirawan dengan berurai air mata.

"Sabar ya om" Zeira mengelus lengan Wirawan.

"Aku tidak tahu harus berbuat apa lagi. Tuhan memberikan aku kekayaan, tetapi dia tidak memberikanku kebahagiaan. Sungguh dunia ini tidak adil. Untuk apa aku memiliki harta melimpah jika kedua wani

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status