Share

Bab 46.

Satu bulan berlalu ini hari pertama Zeira melakukan tugas sesuai perjanjian yang sudah ia sepakati dengan Reyhan. Selama ini ia benar-benar istirahat total tidak melakukan apapun bahkan keluar rumah dia tidak pernah, karena larangan Reyhan. Pagi ini ia sedang berkutat di dapur  membuat sarapan untuk Reyhan.

"Ini terasa asin" protes Reyhan setelah menyantap nasi goreng buatan Zeira 

Zeira yang duduk di kursi yang berada di samping Reyhan memutar matanya ke arah Reyhan. "Ini rasanya sudah pas"

"Ini terlalu asin, kamu bisa masak atau tidak ?" Reyhan meletakkan sendok makannya di atas piring dan meminum air mineral yang ada di atas meja lalu bangkit dari kursinya dan pergi meninggalkan meja makan.

Zeira hanya menghela nafasnya. "Rasanya cukup enak, mungkin lidah pria itu saja yang bermasalah" bisik Zeira dengan lembut dan hanya bisa ia dengar sendiri.

Di perjalanan menuju kantor, Reyhan Tersenyum sendiri di bangku penumpang. Sampai ia tidak sadar kalau Bara ikut tersenyum melihat dirinya. "Sepertinya pagi ini sangat cerah ya Tuan" sapa Bara tiba-tiba dari bangku pengemudi, yang membuat Reyhan sadar dari hayalannya.

"UM.... lumayan cukup cerah" Reyhan benar-benar tidak sadar kalau maksud dan tujuan ucapan Bara adalah untuk menyinggung suasana hatinya saat ini. "Bagaimana menurut kamu wanita itu" Reyhan lanjut bertanya.

"Wanita yang mana tuan?" Bara melirik ke kiri dan kanan dari kaca jendela mobil. Dia berpikir wanita yang di maksud Reyhan ada di luar mobil.

"Yang saya maksud itu Zeira Bara, kenapa kamu melirik ke kiri dan ke kanan ?" Ucap Reyhan sambil menggelengkan kepalanya.

"Ow.... Nyonya ? Menurut saya beliau wanita yang baik, dia sangat ramah kepada semua pelayan dan pengawal, dia tidak pernah menganggap dirinya Nyonya, dan yang pasti beliau itu sangat cantik, bisa di katakan sempurna" jawab bara dengan jujur. 

Memang benar Zeira wanita yang baik, sudah 5 bulan tinggal di istana Nicolas, tetapi ia tidak pernah memerintah para pelayan dan pengawal. Apa yang ia butuhkan selalu ia ambil sendiri dengan tangannya tanpa meminta bantuan kepada pelayan, jika dia keluar rumah, ia selalu memesan Taxi online dia tidak pernah meminta pengawal atau supir untuk mengantarnya dan dalam bertutur kata ia selalu sopan.

"Hm....kamu berlebihan" jawab Reyhan sambil tersenyum.

Saat masuk ke dalam lift ia bertemu dengan Chintia. Ini pertama kalinya mereka bertemu setelah satu bulan ini Chintia tidak masuk kantor karena harus menemani ayahnya operasi ginjal ke Singapura. "Selamat pagi honey" sapa Chintia dengan senyum.

"Belajarlah untuk memiliki sopan santun" jawab Reyhan dengan angkuh.

"Baiklah jika kamu tidak ingin di sebut honey di kantor" sahut Chintia dengan mengedipkan sebelah matanya. 

"Datang ke ruanganku" Reyhan kembali berbicara saat pintu lift terbuka.

Chintia hanya meletakkan tas kantornya di atas meja kerjanya. lalu ia melangkah menuju ruangan Reyhan. "Permisi pak Reyhan" sapa Chintia setelah membuka pintu.

"Apa maksud kamu, ikut campur dalam hubungan keluargaku?" Tanya Reyhan 

"Honey apa maksud kamu?" 

"Jangan berpura-pura bodoh, aku tahu kamu yang menghubungi Daddy saat kejadian itu."

"Ow....itu. iya saya yang menghubungi paman" sahut Chintia dengan rasa tidak bersalah.

"Kamu terlalu jauh ikut campur dalam urusan keluargaku, aku ingatkan kamu, jangan ikut campur dalam urusanku, jika kamu tidak ingin menyesal"

"Tapi...."

"Keluar dari sini" Reyhan mengusirnya sebelum Chintia selesai berbicara.

....โ€ฆ.........

Zeira sudah bersiap untuk berangkat bekerja, karena waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore, namun ia merasa ragu untuk pergi karena Reyhan belum kembali dari kantor. Ia melihat benda bulat yang melekat di pergelangan tangannya sudah menunjukkan pukul 7. Akhirnya ia bertekad untuk pergi. 

Wajahnya menabrak dada bidang Reyhan saat ia ingin keluar dari pintu utama. "Aow..." Ia mengusap dahinya karena sakit.

Reyhan mengerutkan keningnya "Apa kamu tidak pakai mata ?" 

"Jalan itu bukan pakai mata, tapi pakai kaki" jawab Zeira dengan kesal. "Aku berangkat kerja dulu" lanjut Zeira sambil memanyunkan bibirnya.

Entah mengapa Reyhan merasa ingin menggigit bibir wanita itu setiap ia memanyunkan bibirnya. Rasanya gemes melihatnya. Namun Reyhan berpura-pura biasa saja. "Biar Bara yang akan mengantar kamu"

Zeira menghentikan langkahnya, dan memutar tubuhnya untuk melihat Reyhan. "Tidak perlu tuan, aku akan naik Taxi" ucap Zeira dengan angkuh.

"Jangan membuang-buang uang, itu akan memperbanyak utang kamu, naik Taxi  harus bayar, sedangkan di antar Bara kamu tidak perlu bayar" ucap Reyhan lalu ia melangkah meninggalkan Zeira.

Zeira menghela nafas dengan kasar. "Dasar pria pelit" ucap Zeira.

Tiba-tiba Reyhan berhenti dan memutar tubuhnya lalu melangkah ke arah Zeira. "Aku tahu kamu ingin lebih lama lagi tinggal di rumah ini, agar kamu bisa dekat terus dengan aku" bisik Reyhan dengan lembut di telinga Zeira.

Jantung Zeira berdegup kencang, seluruh bulu kuduk nya merinding, karena merasakan hangatnya nafas Reyhan menembus Indra pendengarannya. Bahkan ia tidak sadar kalau ia memejamkan mata.

Ia membuka mata saat sesuatu yang lembut menyentuh bibirnya. Matanya membulat saat melihat Reyhan yang mengecup bibirnya. Ia langsung berbalik dan melangkah masuk ke dalam mobil. "Buruan paman aku sudah terlambat" ucap Zeira.

Reyhan menyeringai puas melihat wajah Zeira yang berubah menjadi merah karena malu. "Bye...sayang..." Sambil ia melambaikan tanganya ke arah mobil miliknya yang membawa Zeira.

*Kenapa dia tiba-tiba berubah menjadi romantis seperti itu ? Dia benar-benar pria yang aneh* bisik dalam hati Zeira. Tetapi ia tidak dapat membohongi perasaannya, kalau ia merasa senang dengan sikap Reyhan selama satu bulan ini. Walaupun terkadang Reyhan membuat hatinya kesal, namun tidak jarang juga Reyhan menyenangkan hatinya.

"Nyonya kita sudah sampai" ucap bara setelah mereka tiba di parkiran Bar.

Zeira merasa bingung ia melihat ke arah luar melalui kaca jendela mobil. Ia merasa kalau mereka baru saja keluar dari kediaman Nicolas, tetapi kenapa tiba-tiba sudah sampai. "Terima kasih paman Bara" ucap Zeira dengan senyum dan hormat. 

"Hay kamu sudah masuk kerja ?" Sapa Vivi saat Zeira sudah tiba di meja kasir

Tetapi Zeira tidak menjawabnya, karena ia melihat sosok pria yang sangat ia kenal duduk di meja 071. 

"Hallo....apa yang kamu lihat" Vivi kembali bertanya karena tidak mendapat respon dari Zeira.

"Vi coba kamu lihat di meja 071" Zeira mengarahkan tanganya ke arah meja yang ia maksud.

"Oh...iya. itu memang Roy, akhir-akhir ini ia sering datang kemari bersama teman-temanya. Oh iya kemaren dia sempat cerita, katanya nomor kamu tidak dapat di hubungi"

"Iya... Aku sengaja mengalihkan panggilan dari Roy. Kamu kan sudah tahu bagaimana aku dengan pak Reyhan. Jadi aku terpaksa melakukannya" jawab Zeira 

"Ya aku mengerti, kamu kesana temui dia dulu, berikan dia alasan yang masuk akal, agar Roy tidak curiga dan sakit hati sama kamu."

Zeira merasa gugup ingin mendekati Roy, dia juga merasa takut jika Reyhan tahu kalau dia memiliki hubungan dengan pria lain. "Kenapa aku harus takut, kan di perjanjian itu tidak tertulis, lagipula aku kan tidak memiliki hubungan dengan pak Reyhan." Ucap dalam hati Zeira. Ia menghela nafas dengan perlahan lalu melangkah menuju meja 071.

Saat ia tiba di meja itu, Roy langsung memeluk tubuhnya dengan erat sebelum ia sempat berbicara. "Love aku merindukan kamu" ucap Roy di atas pundaknya.

Entah mengapa Zeira merasa tidak nyaman saat di peluk Roy. Dulu ia selalu merindukan pelukan itu, tetapi saat ini justru dia merasa canggung. "Aku juga merindukan kamu Roy"  balas Zeira sambil melepas pelukannya.

"Kenapa nomor kamu tidak dapat di hubungi?" Tanya Roy sambil menggenggam tangan Zeira dengan erat.

"Ponselku terjatuh, jadi aku belum ada waktu untuk memperbaikinya" Zeira berbohong tidak mungkin ia mengatakan yang sebenarnya.

..............

Saat Zeira keluar dari Bar, ia sudah melihat Bara berdiri di pos security, lalu ia menghampirinya. "Paman kenapa ada di sini ?"

"Saya kemari untuk menjemput Nyonya" sahut bara dengan sopan.

"Lain kali tidak usah di jemput ya paman, aku bisa pulang sendiri" Zeira berkata seperti itu, karena dia merasa tidak enak kepada Bara, sebab ini masih jam tidur, jadi dia tidak mau Bara repot hanya karena menjemputnya pulang bekerja.

"Tuan yang menyuruh Nyonya" 

*Dasar pria perhitungan, haruskah dia membangunkan sopirnya sepagi ini* ucap batin Zeira. 

Zeira membuka pintu kamar dengan lembut agar tidak membangunkan Reyhan. Ia mengambil pakaiannya dari lemari setelah itu ia keluar dari kamar dan masuk ke dalan kamar mandi yang ada di ruang keluarga. 

Setelah ia selesai membersihkan tubuhnya, ia bergegas ke dapur untuk menyiapkan sarapan untuk Reyhan. Setelah semuanya selesai ia kerjakan, baru ia membaringkan tubuhnya di atas sofa di ruang keluarga. Saat mimpi indah mulai menemani tidurnya, tiba-tiba suara Reyhan terdengar dari atas kepalanya.

"Kenapa kamu tidur disini?" Tanya Reyhan.

"Ya Tuhan kenapa pria ini selalu muncul. Bahkan di dalam mimpi dia datang juga"  kata-kata itu keluar dari mulut Zeira, dia berpikir kalau saat ini ia sedang bermimpi.

Reyhan mengerutkan keningnya dan melangkah mendekati Zeira. Ia melihat mata Zeira tertutup bahkan dia mendengar suara dengkuran dari sudut bibir Zeira. "Ini anak kenapa bisa berbicara saat tidur ?" Ucap Reyhan.

"Iya, aku juga merasa kesal, kenapa kamu selalu muncul di dalam hidupku, bahkan di dalam tidurku" jawab Zeira tetapi ke dua matanya tertutup rapat.

Reyhan tersenyum. " Ini anak pasti lagi mimpi" ucap dalam hati Reyhan. Tiba-tiba muncul dalam hatinya untuk mengetahui Zeira suka atau tidak kepadanya. 

"Aku tampan gak?" Tanya Reyhan, dia memanfaatkan situasi Zeira saat ini.

"Sebenarnya kamu itu tampan, tubuhmu gagah, tapi sayang kamu itu orang yang paling menyebalkan dalam hidupku"

"Kamu suka gak sama aku ?"

"Gak lah, tapi kalau kamu baik pasti aku suka" jawab Zeira yang membuat Reyhan Tersenyum

*

*

*

*

Komen (8)
goodnovel comment avatar
evi putri maulidia
bab nya d ulang lg.. ... hadeh.. mana koinnya tinggi..
goodnovel comment avatar
Risma
nemu ban dobel lagi...
goodnovel comment avatar
Robertus Satria Yo
diulang ulang mulu, biar apal kah?????
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status