Share

48. Kamu Ketahuan Sayang

Mereka diam sejenak, mencerna setiap perkataan Sulthan barusan, sedangkan dia masih sibuk untuk makan dengan lahap.

“Maaf, Mas, ma-maksudnya apa?”

“Nggak ada, siapa tahu kamu mau menjadi penulis mungkin,” terangnya dengan santai.

“Uhuk ... uhuk ... Ida terbatuk seketika. Bulir-bulir air sebesar biji jagung sudah mulai membasahi kening Ida.

“Ada apa, Sayang, kenapa kamu berkeringat seperti itu?“ tanya Sulthan saat melihat Ida yang mulai terlihat gugup.

“Nggak apa-apa Mas, cuma kaget aja, Mas berkata seperti itu.” Ida sedikit mencurigai niat baik Sulthan.

Biasanya dia tidak akan mengizinkan siapa pun yang memegang buku-bukunya tanpa sepengetahuan darinya.

Baginya buku-buku itu di dapatkan dengan bersusah payah dan setiap buku mempunyai sejarah dalam mendapati buku-buku itu.

Salah satunya adalah kenangan masa lalu bersama Fina yang ternyata dia juga sangat menyukai menulis.

“Kenapa, Sayang, apa yang kamu pikirkan? ”Sulthan bertanya seraya masih menyuapkan nasi goreng itu ke mulutnya.

Wa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status