Share

Bab 49. Sarang kenangan

"Kita kurang malam gak sih nongkinya. Sebenarnya lo takut di marahin mas Banyu apa gimana sih, cepet-cepet banget minta pulang." protes Babal saat mereka sudah berada di mobil.

"Banyu kayaknya gak marah sih. Gue udah ijin tadi."

"Cie, sekarang pakai ijin segala ya. Beneran udah kayak pasutri deh."

"Ya gimana, Banyu ribet banget hari ini. Pakai segala minta kabarin lima menit sekali gara-gara tetangga rese' itu. Lagian gue udah cukup have fun tadi. Thanks ya Bal." ujar Sara sambil memeluk lengan Babal yang besar.

"Iya tuan putri. Beneran gak mau kemana lagi ini? Langsung pulang aja?" tanya Babal masih fokus dengan setirnya.

Sara hanya mengangguk. "Lama gak hangout, kok gue jadi jompo gini ya. Lo tahu solusinya gak?"

"Ya olahraga Beb. Ajakin tuh mas Banyu olahraga."

"Udah tiap hari."

Babal tersedak air liurnya sendiri. "Buset! Serius lo?" matanya membelalak.

Ah, sial, Sara keceplosan. Sudah pasti kalau begini-begini, otak Babal paling cepat menangkapnya.

"Se-senam mulut, makan maksudny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status