Share

Bab 41. Bersama

Sekarang sudah jalan tiga bulan lebih pernikahan kami. Masih dalam masa bulan madu. Apapun dikerjakan berdua. Dia ditinggal dikit, tidak mau. Bahkan, makanpun kalau tidak berdua tidak enak, katanya. Sisi manja Mas Langit mulai kentara.

Mas Langit, panggilan baruku kepadanya.

Semenjak menikah, aku dipaksa harus memanggil suamiku itu, Mas Langit. Awalnya membantah, karena kami seumuran. Namun setelah dipikir-pikir memang sebaiknya seperti itu, didengar telinga juga lebih enak.

Mas Langit.

Kami seperti mini lan mintuno, hewan laut yang selalu berjalan berpasangan kemana-mana.

Saat kerjapun, aku harus ikut pergi ke pabrik. Walaupun dia sudah tidak membutuhkan aku untuk bekerja seperti dulu, karena sekarang sudah mempunyai asisten. Yang siap menunggu perintah dengan meja di depan ruangan kantor. Namanya Pak Parji.

Terpaksa, aku mengerjakan pekerjaan garmen di sini juga, membuat rancangan untuk periode depan, mengecek laporan dan melakukan meeting online dengan para manager. Bahkan, aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status