Share

14. Buaya Alergi

REYSHAKA

Tidak pernah masuk dalam rencana sebelumnya kalau malam ini aku harus tiduran di klinik. Mending kalau hanya tiduran biasa, ini ditambah selang infus juga oksigen.

Tadi sore dari panti rencana mampir ke klinik dulu untuk minta obat gatal, dan rencana itu gagal karena tiba-tiba saja setelah sholat ashar tadi sensasi gatal dan panas semakin menjadi, bonus sesak nafas juga, sampai aku harus dipapah Pak Basuki ke klinik. Karena saking sesak napasnya, sepanjang jalan aku terus membaca kalimat tahlil, siapa tau malaikat izroil sudah mengintaiku.

"Gimana Rey, udah mendingan?" Mala melepas snelli nya lalu duduk di kursi yang ada di sampingku.

"Alhamdulillah udah! Makasih."

"Syok anafilaktik kamu, terakhir makan apa? Atau punya riwayat alergi cuaca?"

Aku sudah menduga, alergiku kambuh. Sejak semalam merasa gatal, pikiranku langsung tertuju pada momen sarapan indah di rumah Shanum. Kemarin abah langsung mengambilkan nasi ditambah lauk yang sebenarnya selama ini aku hindari. Telur puyuh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status