Share

Prihal Kehamilan Mama Resti

Kegiatanku setiap hari setelah Mas Andre berangkat ke toko, ialah pergi shoping bersama Mami Resti. Kadang Mama Resti bercerita tentang deritanya memiliki suami yang lumpuh. Tidak bisa melayaninya di ranjang asmara. Terdengar sangat memilukan setiap curhatan hatinya.

Hari demi hari keakraban aku dengan Mami Resti, makin bertambah, bahkan dia bercerita prihal kisah kelamnya, yang terpaksa menjalin hubungan terlarang dengan sosok pria dambaan hatinya. Namun, dia enggan menyebutkan nama sosok pria tersebut.

"Suatu saat kamu akan tahu siapa dia dan di saat itu, berjanjilah kamu tidak akan membenciku walaupun sedikit saja!" rengek Mami Resti padaku, di kala senja.

"Tentu saja, aku tidak akan pernah bisa membenci Mami," jawabku, sembari tersenyum manis.

"Terima kasih, Sayang, maukah kamu berjanji!" ucap Mami penuh harap.

"Tentu saja," sahutku ringan. Namun, di dalam hati mulai berpikir

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status