Share

108. Rencana Axel.

"Nah, Axel, karena kamu sering memberi Om uang, Om tidak mau membunuhmu. Om hanya minta kamu menandatangi berkas pengalihan harta ini. Om baik 'kan?" Om Theo cengengesan. Bayangan akan menjadi orang kaya membuat moodnya membaik.

"Jafar, geser meja kecil itu ke hadapan Axel. Keponakan saya ini kalau menandatangani sesuatu harus di meja, biar tanda tangannya jelas," ejek Om Theo.

Dokter gadungan itu ternyata memang bernama Jafar.

"Nggak perlu, Om. Aku tidak akan menandatangani apapun." Axel menggerak-gerakkan bahunya yang pegal. Terdengar suara kertakan tulang yang membuat Jafar sejenak jiper. Istimewa Axel menatapnya seakan-akan ingin menelannya hidup-hidup. Jafar sebenarnya adalah seorang mahasiswa fakultas kedokteran. Ia kehabisan uang untuk membayar uang kuliahnya, sehingga ia bersedia direkrut Om Theo untuk bekerjasama. Hanya saja ia tidak mengira kalau kerjasama yang mereka sepakati sampai sejauh ini. Jafar mulai menyesal.

"Kamu lebih sayang pada hartamu daripada nyawamu, keponak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status