Share

Tikaman

“Kancingi sampai ke bawah,” bisiknya sensual. Sebelah tangan yang terbebas meraih jemari Rose, Theo membiarkan telapak tangan itu bertemu kulit dadanya. Dia merasakan aliran listrik seperti menyengat jiwa saat Rose tak memberi perlawanan.

Rose mengerjap, tersadar dari bawaan suasana. “Kau punya tangan, bisa melakukannya sendiri.” Dia berusaha keluar dari situasi tidak biasa yang menyesakkan dada. Jarak sedekat ini membuatnya nyaris tidak bisa bernapas. 

Tapi, Theo terus menahan tubuh Rose lebih dalam. “Aku tidak tahu siapa yang datang dan apa yang terjadi padamu,” ucapnya masih dengan tatapan intens. “Ada satu hal yang harus kau catat, kalau mau nangis jangan ditahan – tahan. Tidak setiap air, sanggup menerobos dinding. Merasa kau sangat kuat adalah gerbang kesakitan,” lanjut Theo sembari mengusap sudut mata yang tampak basah. Meminta Rose mengancingi kemeja di tubuhnya hanya bagian dari rencana. Apa pun tidak bisa disembunyikan, instingnya terlalu peka—sudah terlatih ole
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Arali Mira
aku spechelees bgt
goodnovel comment avatar
Nadya Lukasia
ngilu thor uuh
goodnovel comment avatar
Irwani Siregar
kapan rose ma Theo baikan? Brantas mulu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status