Share

11

Air mata jatuh membasahi pipi Sereia. Pemandangan itu membuat tubuh El membeku. Sereia menarik tangannya dari tangan El kemudian pergi meninggalkan lelaki itu bersama adik-adiknya.

Erix dan si kembar tidak bisa berkata apapun ketika kakak mereka meneteskan air mata. Erix juga merasa bersalah. Berbagai pemikiran mengenai kakaknya masuk ke dalam otaknya.

Beberapa kali si kembar menatapnya sehingga Sereia menghapus air matanya. Dia tidak boleh terlihat lemah di hadapan adik-adiknya. Dia berkata dengan senyuman di wajahnya yang cantik, "Kakak akan membuatkan kalian makan malam yang lezat."

"Ayo jalannya lebih cepat! Akan jadi masalah besar kalau laki-laki itu berhasil mengejar kita!" tukas Erix.

Bahkan ketika teman-temannya berhenti di dekatnya, El terlihat masih tidak sadar. Dia menatap ke Sereia dengan tatapan kosong. Lingga berkali-kali memanggil sahabatnya itu tetapi tidak digubris. Akhirnya dia turun dari motor untuk menepuk punggung El sekeras mungkin dan barulah El menoleh ke tema
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status