Memikirkan masa depannya dan Mike terus menerus membuat Kejora memantapkan hati untuk mengambil keputusan. Mengangkat ponselnya yang sejak tadi ia letakkan di atas nakas, wanita itu menghubungi Mike untuk mengajaknya bertemu. Sepertinya makan malam berdua bisa jadi momen yang tepat.
Kembali meletakkan benda pipih itu setelah pesan yang ia ketik terkirim, Kejora mengurut dahinya. Dia harus yakin keputusan yang ia ambil ini adalah hal yang tepat. Mike sudah memberikan banyak waktu untuknya berpikir, dan tak seharusnya Kejora mengulur-ulur lagi.
Sebuah pesan balasan dari Mike masuk, dan membaca itu saja membuat Kejora tak bisa menahan sudut bibirnya untuk tak tertarik. Dia seolah bisa melihat bagaimana ekspresi Mike saat membalas pesannya.
Lalu Kejora segera membawa tubuhnya untuk bersiap, memilih gaun apa yang akan ia kenakan untuk makan malam bersama dengan Mike.
Melihat penampilannya di depan cermin, Kejora tersenyum.
Gaun malam berwarna hitam sang
Setelah setuju untuk menerima lamaran Mike, Kejora tentu harus siap jika Mike yang begitu bersemangat tak ingin menunda untuk meresmikan hubungan mereka. Sesudah melakukan pertemuan dengan kedua orang tua Kejora untuk meminta restu, Mike mengajak Kejora ke butik untuk memilih gaun lamaran sekaligus gaun pengantin yang akan dikenakan di hari pernikahan mereka nanti.Saat mendengar keputusan Kejora yang menerima lamaran Mike, baik Rina maupun Marje merasa sangat bahagia. Mereka memberikan restu dan mengucapkan selamat pada Mike juga Kejora. Mendapat restu itu sungguh memacu semangat Mike. Perjalanannya terasa kian mulus untuk menjadikan Kejora miliknya seutuhnya.Setelah memilih WO berdua, hari ini Mike membawa Kejora ke butik yang cukup terkenal."Mike, memangnya ini tidak terlalu berlebihan?" tanya Kejora ragu saat mobil yang sedari tadi membawanya bersama Mike berhenti di sebuah butik khusus pakaian pengantin di pusat kota. Butik yang biasanya menjadi langganan
Satu bulan setelah fitting baju lamaran, Kejora mendapati Ibunya membawa undangan pernikahan di hadapannya. Dia sudah menduga ini, bahkan sudah tahu apa yang terjadi pada Andromeda. Namun, tetap saja, melihat nama laki-laki yang pernah begitu ia cintai terpampang di undangan pernikahan dengan wanita lain, ada sesuatu yang terasa sakit di dalam sana. Kedengarannya memang seperti plin plan, karena dia sendiri juga akan memulai hidup baru dengan laki-laki lain. Namun, jangan salahkan Kejora, karena dia hanya manusia biasa yang tentu perlu proses panjang untuk menata hatinya kembali."Kamu baik-baik saja, kan, Jora?"Kejora yang sejak tadi hanya diam saat ibunya mengulurkan undangan itu akhirnya mengangkat kepala dan memberikansenyuman terbaiknya. Jika dibilang dia tidak baik-baik saja itu memang benar, tapi bila Andromeda bisa membaik dan bahagia dengan semua ini, hatinya akan sangat lega. Jadi tentu saja dia akan baik-baik saja."Mamabicara apa? Tentu
Sehari setelah pernikahan Andromeda dan Laras, Kejora diminta Rina dan Marje untuk ke rumah sakit bersama mereka. Pada awalnya, tentu Kejora banyak bertanya karena bingung ada gerangan apakah dia harus ke rumah sakit. Ternyata saat berada di sana, dia melihat sendiri tubuh laki-laki yang merupakan ayah kandungnya sedang lemah tidak berdaya. Kelvin harus di rawat di rumah sakit karena penyakit jantung yang dia derita.Kejora tak bisa berkata apa-apa. Dia hanya bisa menatap dengan sedih saat memasuki ruangan itu."Kejora," panggil Kelvin pelan saat melihat putrinya membuka pintu ruangannya."Papa," bisik Kejora sambil melangkah mendekati ranjang.Dia membenci Kelvin, sangat, apalagi setelah tahu karena hubungan darah yang menjeratnya beserta Andromeda adalah karena ulah sang ayah. Namun, semua manusia pasti memiliki kesalahan, dan jika Kelvin meminta maaf atas kesalahannya tentu Kejora tak mungkin masih menaruh dendam."Duduk di sini, Nak." Kelvin me
Mempersiapkan pernikahan tentu tak mudah, apalagi Mike sengaja tak ingin melibatkan orang tua. Dia justru ingin memberikan kejutan pada semua bagaimana konsep pernikahan yang akan dia berikan. Bahkan, Kejora pun hanya boleh tahu gaun yang akan mereka kenakan saja. Tidak dengan konsep juga gedungnya. Padahal saat lamaran, Mike banyak bertanya apa keinginannya. Tentu semua itu terasa menyebalkan untuk Kejora, tapi dia percaya Mike akan melakukan semua yang terbaik.Semakin melihat perjuangan Mike akhir-akhir ini hati Kejora semakin luluh. Bahkan seperti remaja yang baru mengenal asmara, sekali saja Mike tak mengangkat panggilannya, Kejora akan menangis. Atau saat dia rindu, Mike justru tak bisa datang, dia akan marah. Mungkin dia sudah terkena pelet cinta yang disebarkan oleh Mike dengan semua perhatiannya.Mengetahui jika Kejora sudah sampai seperti itu padanya, hati Mike tentu saja bahagia. Maka itu dia tak main-main dalam mempersiapkan semuanya. Untuk calon istrinya.
“Sedang apa?” Mike melingkarkan tangannya di perut rata milik Kejora.Wanita itu sudah berganti pakaian usai sore tadi mereka melakukan resepsi.Kejora menggelengkan kepalanya pelana, “hanya melihat sekeliling saja. Aku bosan,” keluhnya.“Mau jalan-jalan?”Tawaran Mike membuat Kejora membalikkan tubuhnya dan memandangi suaminya dengan penuh semangat dan dia menganggukkan kepalanya.Mikememegangi tangan Kejora. Mereka tengahberjalan berdua mengelilingi area pasar malam yang berwarna-warni lampunya itu.Kejoramengamati kemana Mikemelangkah saat ini. Langkah kaki Mikemembawanya menuju penjual gulali. Permen kapas berbentuk love yang sengaja dibelinya untuk istrinya. Kejoratak menyangka, dia tercenung melihat bagaimana pria yang menjadi suaminya itu mau melakukan hal-hal receh seperti ini.Mikemenyodorkan permen kapas yang terbungkus plastik
Benar-benar terasa indah jika seperti ini dengan kencan dan senyum yang ditawarkan. Kejoramemegang tangan besar Mikesepanjang perjalanan menuju tempat pulang. Berkendara di malam hari setelah berkencan memang menyenangkan.Hatinya sangat terasa bahagia hanya karena bisa berduaan dengan Mikesaat ini. Malam yang sepi dengan hujan deras menghias jalanan sampai-sampai jalanan di malam hari yang biasanya tak pernah sepi kini lengang termakan derasnya hujan.Mikemasih berfokus menyetir membawa mobilnya, namun entah kenapa dia mengingat suatu hal yang paling ingin dilakukannya saat ini. Mencumbu Kejorasampai mencapai klimaksnya.“Sayang,” panggil Mikedengan mata yang masih memandang ke depan.“Heum?” Kejoramenunggu kelanjutan perkataan Mike.“Kita ke hotel saja yuk? Rasanya kita tak pernah berbulan madu…,” bisiknya lirih.Kejoratercenung men
Dua bulan pernikahan memang sudah menjadi suatu kebiasaan baru bagi Kejora. Wanita itu sudah terbiasa dengan kehadiran Mike di sampingnya dan pasti memeluknya juga. Lengan kekar Mike selalu berakhir melingkar di perutnya.Apalagi saat dirinya berbalik dan mendapati tubuh Mike yang setengah telanjang menjadi pemandangan pertama yang dijumpai oleh matanya.Namun, memandangi wajah pulas Mike berlarut-larut malah memancing mual sampai Kejora berlari menuju wastafel. Mike yang mendengarnya membuka mata seiring suara berisik yang timbul oleh Kejora saat ini.Hoek! Hoek!Kejora berkali-kali memuntahkan isi perutnya.Melihat Kejora yang pucat semakin membuat khawatir Mike. “Are you ok?” tanyanya sambil memapah Kejora.Kejora menggeleng pelan.***Kejoramasih duduk melamun sendirian. Dia yang terlalu polos hanya mengangguk-anggukan kepalanya saja saat ini. Benar-benar bukan hal biasa baginya
“Kenapa ada susu hamil?” Kejora yang tengah memeriksa laci dapur pun melihat dua kotak susu. Dia ingat sedari kemarin Mike selalu memberinya susu hamil.“Kita periksa kandungan bukan?”Kembali Kejora bersuara, wajahnya datar dan nada bicaranya dingin bukan main, merasa kalau Mike memiliki sesuatu yang disembunyikan.Mike yang baru saja pulang dari bekerja pun meringis bingung. Dia tak menyangka Kejora akan segera mengetahuinya. Dia terlalu bodoh sampai-sampai dia sendiri malah ketahuan. Susu hamil! Gara-gara susu itu dia mulai ….“Sayang, itu ….”“Apa kamu berpikir aku akan menggugurkannya sama seperti saat itu? Kau gila jika aku berpikir begitu Mike!” seru Kejora sambil melemparkan sekotak susu mengenai tubuh suaminya.Miketertegun mendengar jawaban Kejora. Dia begitu merasa tertohok karena pertanyaan Kejoradengan mata sayunya yang memandan