Share

Katakan di Mana Ogan

Terdengar suara pintu bergetar hebat seakan mau jebol. Iwan terbangun dan langsung panik. Wajah paman Beni itu masih terlihat kusut, kedua matanya terbelalak kedepan.

“Apa itu?” Iwan bergerak mendekati Beni yang sedang membawa semangkuk mie instan panas. Uap panas masih terlihat hingga menyentuh kulit wajah Beni.

Brak.. brak!

Suara pintu itu semakin keras, mereka juga makin takut seakan didatangi malaikat pencabut nyawa. Iwan yang belum apa-apa sudah basah. Sedangkan Beni mulai gemetar hingga suara getaran garpu dan sendok bersentuhan dengan mangkok itu terdengar nyaring.

“Sepertinya pasukan itu kesini,” oceh Beni.

“Waduh, gawa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status