Share

Bagian 37

“Maaf baru diantar,” ucapnya sambil menyerahkan kunci sepeda motorku. Kutunggu sejak siang, malam baru laki-laki itu muncul.

Tanpa kupersilakan, dia masuk dan langsung duduk di dekat Emyr yang sedang tenggelam dalam mainan, menunjukkan satu bungkusan pada bocah itu yang disambut dengan suka cita. Sesaat kemudian, mereka tenggelam dalam kegiatan bersama.

“Papa ayo naik kuda ...,” teriak Emyr girang sambil menepuk punggung Mas Harsa.

“Naik kuda? Ayo!” sambutnya tak kalah riang. Lalu membungkuk dan mengambil posisi. Laki-laki itu begitu semangat memenuhi setiap permintaan Emyr. Binar bahagia jelas terukir pada matanya. Seketika gurat kacau pada wajahnya pupus.

Aku menghela napas dalam. Selalu saja ada yang menggores di hati tatkala melihat mereka bersama, saat saling melempar canda, lalu tertawa penuh ceria. Di sela canda, sesekali keduanya saling memelu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Wiwit Widiawati
ya Allah aku sedih... aku cinta kamu dek...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status