Share

Bagian 53

Bandara Supadio.

Langkahku terhenti di depan pintu utama. Tidak pernah terlintas dalam benak sebelumnya bahwa aku akan pergi meninggalkan tanah kelahiran, tempat di mana aku menghabiskan dua puluh dua tahun usia.

Mas Harsa meraih jemariku, lalu menggenggamnya erat. Seperti tahu hati yang sedikit goyah, ia mengulurkan tangan untuk menopang.

Ya!

Masih terngiang ucapan Bibi tempo hari ketika kami berpamitan.

"Kamu yakin mau ikut suamimu? Hidup di tanah orang antah berantah? Bagaimana kalau dia berulah seperti kemarin? Tidak ada sanak kerabat yang bisa membantumu. Sekarang iya dia berubah, jadi lebih baik. Selanjutnya tidak ada yang tahu."

"Sayang," ucapnya pelan. Namun sorot matanya yang teduh melukiskan keyakinan. "Terlalu banyak janji yang telah ,mas, ucapkan. Sekarang biarlah waktu yang membuktikan bahwa di sisa umur, mas akan selalu menjaga agar senyum selal

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
mas Harsa hobby nyanyi ya hihihi
goodnovel comment avatar
Erma Wati
kenapa sih mesti pake koin
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status