Share

44. Khawatir

Alyssa sejak tadi hanya berguling-guling di tempat tidurnya lantaran tidak bisa memejamkan matanya dengan tenang. Perkataan Lena diam-diam ternyata mengusik pikirannya. Assa memang tak pernah menyentuhnya lebih jauh dari sekedar ciuman, tapi apa benar karena Assa tidak mencintainya? Alyssa terus memikirkan hal itu berulang kali.

Rasa tidak tenangnya membawa Alyssa beranjak dari tempat tidurnya. Dia berjalan keluar kamar, lalu ke dapur. Di dapur ada Helga yang mengambil air minum.

“Apa Nona membutuhkan sesuatu?” tanya Helga.

“Tidak, aku bisa mengambilnya sendiri. Helga?”

“Iya?”

“Assa belum pulang?”

“Belum Nona.”

“Baiklah kalau begitu, kau boleh kembali ke kamarmu.”

“Jika Nona membutuhkan sesuatu bisa panggil saya.”

“Baik, Helga.”

Helga berlalu dari dapur, sedangkan Alyssa mengambil segelas air minum untuk membasahi tenggorokannya yang kering. Gadis itu kemudian kembali ke kamarnya, tapi ketika akan menginjakkan kaki pada anak tangga dia melihat pintu yang terbuka. Ternyata itu adalah A
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status