Share

Bab 60

"Aku rindu kamar. Aku boleh pulang, 'kan?" 

Sera memundurkan punggung, berusaha menatap Dimitri, meski pria itu memilih memalingkan wajah. 

Tidak menyerah, dua tangannya memegangi rahang pria itu agar wajah mereka berada di satu garis lurus. Laki-laki itu menatap ke arah bawah. 

"Dimitri." Sepenuh hati memanggil. 

Akhirnya lelaki tersebut mengangkat pandangan. Akhirnya, Sera bisa melihat dua manik indah itu. Meski kali ini sinar di sana meredup. 

"Jangan." Hidung Sera memerah. Tak bisa ditahannya lagi air mata itu. Tumpah untuk kesekian kali. Menggeleng kuat, ia berharap si suami paham maksudnya. 

Sera sudah memikirkan semua. Kalaupun kemungkinan terburuk terjadi, terapi obat tidak berhasil, mereka bisa mengambil cara lain, jika memang sangat ingin punya anak. Mengadopsi misalnya. Atau, bayi tabung. Semua bisa diatasi. Yang perlu dilakukan sekarang adalah memberikan pengertian itu pada suaminya. 

Dim

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status