Cleo seperti biasa bangun lebih dulu sebelum Nick, dia menggeser tubuhnya dari samping agar laki-laki yang masih terlelap itu tidak terganggu. Di ambilnya baju kimono dan mengenakannya di tubuhnya yang polos.Ya, lagi-lagi Cleo harus pasrah dengan rayuan dan godaan Nick mengajaknya bercinta. Selalu saja pesona Nick yang selalu memporak porandakan kekuatan hatinya yang sejak kemarin dia kumpulkan untuk menolak Nick."Aku lemah, hatiku lemah Nick. Kamu selalu saja bisa membuatku tak berdaya, apakah akan seperti ini terus? Sampai kapan?" ucap Cleo lirih.Dia merendamkan tubuhnya di bethup, menghilangkan rasa penat di tubuhnya karena semalam Nick benar-benar membuatnya lelah. Dia cemburu karena Cleo pergi dengan Roman, senyum Cleo mengembang mengingat ucapan Nick yang cemburu pada Roman."Apakah dia mencintaiku?" ucap Cleo.Cleo memejamkan matanya, menikmati aromaterapi yang dia tuangkan dalam bethup itu. Hingga hampir satu jam, dan di atas ranjang Cleo. Nick menggeliatkan tubuhnya, mengg
Hubungan Cleo dan Nick semakin tidak terkendali. Lebih tepatnya Cleo yang terjerat dengan rayuan dan godaan Nick. Laki-laki tampan sejuta pesona itu benar-benar membuat Cleo tidak bisa lepas darinya. Membuat sekretaris Nick, Janet menjadi jengah dengan kedekatan dan keakraban keduanya.Saat rapat tahunan internal antara direktur bagian serta pimpinan utama direktur serta dewan direksi untuk evaluasi semua pekerja serta keuangan perusahaan. Tak terkecuali Cleo, dia mengikuti rapat internal itu. Dia duduk di tempatnya, di sampingnya Nancy. Keduanya sangat senang dengan rapat internal itu, berbeda dengan Janet. Sekretaris Nick."Cleo, ini pertama kalinya kamu mengikuti rapat tahunan ya." kata Nancy."Ya, aku baru kali ini. Apakah ketua dewan direksi itu memang pemilik saham terbesar di perusahaan ini?" tanya Cleo."Oh ya, kamu belum tahu ya. Kalau ketua dewan direksi itu adalah ayahnya Nona Shopia, kekasih Tuan Nick." jawab Nancy."Waah, benarkah? Aku baru tahu." ucap Cleo.Dari informas
"Halo?""Selamat siang, Nona Cleo. Apa anda bisa datang ke rumah sakit?" tanya perawat di seberang sana."Kenapa? Apa mamaku sudah bangun?" tanya Cleo berharap kabar itu yang dia terima."Sebaiknya Nona Cleo datang saja ke rumah sakit, saya tidak bisa menjelaskannya pada anda. Biar dokter saja yang menjelaskan semuanya." kata perawat."Oh, ya baiklah perawat. Saya segera kesana.""Iya Nona Cleo, saya tutup teleponnya.""Ya, terima kasih atas pemberitahuannya perawat.""Sama-sama Nona Cleo."Klik!Cleo menutup sambungan teleponnya, dia masukkan ponselnya ke dalam tasnya. Kemudian segera membereskan berkas yang ada di mejanya, setelah selesai segera melangkah keluar dari ruangannya. Tapi di depan pintu Nancy berdiri, heran dengan Cleo yang tampak resah dan terburu-buru."Kamu mau kemana Cleo?" tanya Nancy mengerutkan dahinya."Aku mau ke rumah sakit, perawat mamaku mengatakan aku harus segera datang ke rumah sakit, entah apa yang terjadi dengan mamaku. Tolong aku Nancy, katakan aku kerj
Cleo menangis sejadi-jadinya di depan jasad mamanya, dia sedih dan menyesal kenapa tidak sering datang menjenguk mamanya sejak tinggal di rumah Nick. Meski dia sibuk, tapi hatinya sangat rapuh karena cinta yang dia rasakan pada laki-laki itu yang memperdayanya dengan pesona dan rayuannya. Sehingga dia melupakan mamanya di rumah sakit.Rasa sesal kini melanda gadis itu, menangis dengan perasaan yang sangat pilu. Beberapa jam dia meratapi kepergian mamanya, para perawat dan dokter Chris memberinya semangat dan turut bela sungkawa.Kini alat medis yang selama hampir satu tahun menempel di tubuh mamanya harus di lepas satu persatu. Perawat Lucy, yang selama ini merawat mama Cleo itu juga merasa kasihan pada gadis di depannya. Dia mendekat dan mengusap punggung Cleo."Nona harus sabar ya, mungkin ini sudah jalan Tuhan." kata perawat Lucy menenangkan Cleo.Gadis itu pun tiba-tiba memeluk perawat Lucy erat. Tentu saja perawat itu kaget, tapi dia tahu mungkin Cleo butuh pelukan dari seseorang
Upacara pemakaman telah usai, Cleo masih berdiri di depan makam mamanya. Mamanya di makamkan di samping makam papanya, makam keduanya sudah bertabur bunga. Emily yang sejak dari rumah sakit mendampingi Cleo, masih berdiri di belakang gadis itu.Emily ikut dengan kedua orang tua Cleo sejak masih gadis, dan Cleo baru menginjak remaja. Jadi keduanya sangat akrab sekali sebenarnya, Emily juga menempati apartemen Cleo yang kosong. Dia bekerja di toko bunga, dan sore hari pasti pulang ke apartemen Cleo."Mama, papa, kalian tega meninggalkan aku sendiri. Hik hik hik." ucap Cleo meratapi kedua orang tuanya yang sudah tiada.Emily mendekat, tangannya memegangi pundak Cleo. Dan gadis itu pun menangis dalam pelukan Emily."Menangislah Nona saat ini, besok-besok anda harus tegar dan kuat. Ada aku di sisi Nona selamanya, aku akan menjaga Nona sampai kapan pun. Jangan khawatir, Nona Cleo." ucap Emily."Aku sedih, Emily. Mamaku menyerah dengan rasa sakitnya, mamaku sudah tidak sakit lagi. Hik hik hi
Lagi, Cleo kembali tidak berdaya dengan godaan laki-laki itu. Dia terlalu lemah dengan Nick, mungkin cintanya sudah terlalu dalam pada laki-laki yang dulu mengaku sebagai adik angkatnya. Padahal usia mereka terpaut lumayan jauh, lima tahun. Entah karena Cleo baru merasakan sentuhan dan perhatian dari seorang laki-laki, dan Nick yang pertama menyentuh hati dan tubuhnya.Aah, Cleo terlalu bodoh dan lemah. Di hadapan Nick dia tidak bisa menolak terlalu lama, tapi ketika Nick tidak ada dia akan merasa sedih dan merutuki hatinya. Kenapa terlalu lemah menghadapi Nick?"Bagaimana nantinya, apakah aku harus terus dalam kubangan kelemahan dari rayuan laki-laki itu? Nick terlalu mempesona untukku." ucap Cleo ketika Nick sudah pergi dari apartemennya.Nick datang ke apartemennya untuk menghibur dan membuat Cleo luluh lagi. Entah hati Cleo seperti apa, terlalu lemah dia dengan bujukan Nick.Seperti saat ini, Nick masih berada di apartemennya. Dengan santai dan seperti kamarnya sendiri, Nick terti
Akhirnya, dengan segala bujuk rayuan Nick. Cleo pun kembali lagi ke rumah Nick, laki-laki itu senang gadis yanh sangat dia inginkan mau kembali lagi ke rumahnya. Saat ini mereka sedang berada di mobil menuju kota New York setelah empat hari Cleo berada di kota Queens di apartemennya tepatnya.Keduanya saling diam, Cleo tidak tahu harus bicara apa dengan Nick. Rasanya dia enggan mengobrol dengan laki-laki itu. Ada rasa bersalah karena menjadi selingkuhan laki-laki tampan nan menawan itu."Kamu jangan pikirkan masalah ucapan ketua dewan direksi itu. Semuanya akan baik-baik saja." kata Nick mencoba bicara masalah pertunangan yang di umumkan waktu rapat dewan direksi."Semua terserah kamu Nick, kamu berhak meneruskan rencana itu. Aku tetap jadi bayanganmu saja." kata Cleo menanggapi ucapan Nick itu."Jangan berkata seperti itu, baby." kata Nick, tangannya memegang erat tangan Cleo."Jangan seperti ini Nick, ada seorang gadis yang akan patah hati karena perbuatanmu itu. Aku tidak mau kamu
Sementara di dalam rumah Nick, Shopia menjerit histeris melihat penghianatan kekasihnya dengan saudara angkatnya. Nick diam saja, dia merasa bersalah pada Shopia. Tapi hatinya benar-benar telah berubah pada Shopia, dia hanya memikirkan hatinya yang terlalu menginginkan Cleo.Di raupnya wajahnya dengan kasar, menatap Shopia yang sedang marah dan membanting barang-barang di sekitarnya. Nick tidak mencegah kekasihnya merusak barang yang ada di rumahnya, membiarkan emosi perempuan itu meluap dengan membanting semua barang-barang berharganya."Kamu sialan, Nick! Apa karena kamu sudah mendapatkan yang kamu inginkan bisa mencampakkanku?!" teriak Shopia pada Nick."Shopia, maafkan aku. Aku khilaf." kata Nick."Khilaf? Khilaf yang berkepanjangan? Sejak kapan kamu melakukan itu dengannya hah?!" tanya Shopia dengan berteriak."Honey, tenanglah. Aku hanya kesepian, kamu terlalu jauh dariku. Sedangkan aku harus fokus bekerja dan harus ada yang memberiku semangat." kata Nick beralasan."Heh, itu ha