Share

60. Sebuah Kebodohan

Hana sudah berdiri di sampingku. Mengajarkan bagaimana cara pengerjaan soal di depan. Dia tampak dengan mudah menjawab soal yang sangat sulit bagiku.

Dia memberiku senyuman.

“Baiklah. Duduk kalian berdua.” Pak Beni menyuruh kami duduk. “Hana?” Panggil Pak Beni lagi.

Hana menoleh.

Pak Beni tersenyum lalu berkata, “kau sudah bekerja keras.”

Aku menatap Hana yang tampak kebingungan. Kami pun kembali duduk dan Pak Beni terus menerangkan pelajaran bab selanjutnya. Begitu seterusnya hingga pelajaran berakhir.

“Kau mau kemana sepulang sekolah?” Hana bertanya.

Aku berhenti sejenak dari kesibukan merapikan alat-alat tulis di atas meja. Selama jam pelajaran tadi aku sibuk mengacak-ngacak meja, memainkan pulpen sehingga banyak pulpen yang berserakan di lantai atau menggambar dan mencoret kertas kosong. Jadi banyak sampah di atas meja.

“Kenapa?” Aku balik bertanya. Mencoba bersikap ramah.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status