"Baru pulang kamu, Mas?" tanya Sandara saat Billy baru saja memasuki kamar mereka."Iya, kenapa Ra? Tumben. Bukannya udah biasa kalau aku pulang kadang juga nggak?""Aku mengerti dan cukup paham dengan apa yang kamu lakukan di luar sana, Mas. Bukannya aku tidak tau dengan apa yang kamu lakukan termasuk juga dengan perselingkuhanmu dengan artis-artismu," kata Sandara.Entah mengapa malam ini ia ingin sekali melampiaskan segala kekesalannya kepada Billy.Rasanya sudah cukup ia menahan kecemburuan kepada Billy. Billy tertawa kecil dan menatap sang istri."Dara, jangan mulai. Ini sudah lama terjadi dan biasanya kau tidak akan banyak protes. Yang penting, tidak terekspos media. Aku juga tidak menularkan penyakit berbahaya. Dan aku hanya berhubungan dengan satu wanita saja saat ini tidak ada yang lain lagi. Dan aku pastikan dia adalah wanita yang baik," kata Billy."Wanita yang baik tidak akan mengganggu suami orang," kata Sandara kesal."Kapan dia mengganggu ketenangan kita? Rumah tangga k
"Kamu nggak salah, Mas?" tanya Rembulan saat Aldo pulang dari bekerja dan menyatakan niatnya untuk pindah ke Singapura."Nggak, Lan. Aku sudah memutuskan ini dan juga sudah mulai mencari apartemen untuk kita tinggali selama di sana.""Tapi, bagaimana dengan pekerjaanku di sini, Mas?""Rembulan, ada kakakmu dan juga kamu ini anak perempuan. Anak perempuan adalah milik suaminya jika sudah menikah."Rembulan terdiam, ia memang menginginkan untuk mengabdi sebagai istri. Tapi apakah harus secepat ini?"Kenapa mendadak sekali, Mas?" tanya Rembulan."Sebenarnya sudah sejak lama, sebelum kita menikah. Aku memang ingin meneruskan S3 di sana. Hanya dua tahun saja, Rembulan. Apa sih arti dua tahun untukmu? Atau kamu mau kita terpisah? Bagaimana jika kamu melahirkan anak kita di sini tanpa aku? Apa kamu sanggup?" tanya Aldo.Rembulan menundukkan kepalanya, tidak ia pasti tidak akan sanggup jika harus jauh dari Aldo dan saat ini ia sebenarnya ingin menjauhkan Aldo dari Mentari juga. Perkataan Men
Sekarang saatnya Aldo menggunakan lidahnya untuk menguakkan setapak jalan untuk menyambut pendatang pertama yang ingin menaklukkan taman miliknya. Sekarang Rembulan tidak sanggup lagi menahan gejolak hasratnya. Ia sampai meremas kepala Aldo, seolah ingin meminta semakin cepat dan tak berhenti menjilatii bagian sensitif dirinya.Ini memang salah satu keahlian Aldo, mengantarkan perempuan mencapai puncak kenikmatan, tanpa harus menerobos tubuhnya. Pasti Rembulan sama sekali tidak menyangka bahawa sang suami dapat memberikan banyak cara baginya untuk menuju puncak pelepasan.Aldo ingin membuktikan pada Rembulan bahwa ia tidak salah telah memilih suami. Aldo pun ingin membuat pengalaman pertama untuknya ini sebagai pengalaman yang paling istimewa untuk mereka. Rembulan adalah wanita kedua yang Aldo setubuhi selain Mentari.Merasakan cela di depan wajahnya mulai terkuak, perlahan Aldo memainkan jarinya. Tubuh Rembulan menggeliat, gerakan tubuhnya di atas ranjang membuat Aldo semakin tergod
Ayunda terkikik geli. Pastilah lapar, semalam kan sudah kerja banting tulang. Tanpa sengaja mata Ayunda menangkap bekas merah di leher Rembulan. Entah kenapa ia jadi malu sendiri.Menyadari Ayunda memperhatikan leher Rembulan, Aldo segera mengalihkannya pada hal lain."Ma, Saya Aldo akan meneruskan S3 di Singapura.”"Kenapa mendadak sekali?"Terdengar suara Suseno yang baru saja datang langsung duduk bergabung bersama mereka."Sebenarnya rencana ini sudah lama, Pa. Sejak aku belum menikah dengan Rembulan. Dan kebetulan sahabatku yang saat ini bekerja di Mount Elizabeth Hospital mengatakan jika di sana memerlukan dokter ahli bedah jantung. Jadi, saya tertarik untuk mengambil kesempatan itu, Pa. Lagi pula di sana saya juga sekalian mengambil pendidikan S3. Dan Rembulan juga bisa ditangani oleh dokter yang berpengalaman di sana."Suseno menarik napas panjang. Berat sebenarnya untuk melepas Rembulan pergi jauh. Tapi, ia sadar jika anak perempuan itu akan menjadi milik suaminya jika sudah
"Kenapa Lan? Sejak tadi kamu diam saja? Ada apa?" tanya Ayunda saat mereka pulang ke rumah. Rembulan hanya menggelengkan kepalanya perlahan. Ia merasa belum perlu untuk mengatakan semua kecurigaannya kepada sang ibu. Ia harus menyelidikinya kembali. "Aku nggak apa-apa, Ma. Aku hanya lelah aja." "Mau bulan madu kedua kok loyo. Semangat dong, Sayang," kata Ayunda. Rembulan hanya mengangguk sambil mengerling ke arah Mentari yang malam itu juga tidur di rumah mereka. Entah mengapa firasat Rembulan kurang enak tentang rencana bulan madu kedua mereka ini."Memang kapan kamu berangkat?" tanya Mentari sambil mengempaskan tubuhnya ke sofa. "Mungkin minggu depan. Memangnya kenapa?" Mentari hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. Dan melihat senyuman itu Rembulan merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh saudari kembarnya itu. **Dengan menggunakan maskapai penerbangan China Eastern Alvin dan Kania berangkat ke Shanghai. Perjalanan ditempuh selama kurang lebih 6 jam tanpa transit
Rembulan merasa sangat puas sepanjang hari itu. Sesampainya di hotel dengan penuh cinta ia memeluk Aldo. Tiba-tiba saja ia teringat dengan perkataan Sandara tentang Mentari."Rembulan, Tante lihat kamu adalah wanita cantik dan juga baik. Hanya saja kamu harus berhati-hati kepada saudara kembar dan suamimu. Terlebih pada Mentari, dia itu ular berbisa yang bisa melakukan apa saja terhadapmu."Rembulan mengerutkan keningnya, "Tante, saya dan Mentari itu saudara kembar. Nggak mungkin kalau dia mau menyakiti saya," katanya membantah ucapan Sandara.Wanita elegan itu hanya tersenyum, "Terserah kamu mau percaya atau tidak, saranku selidiki saja bagaimana saudarimu.""Terima kasih atas peringatan yang Tante berikan. Tetapi, saya memilih untuk percaya kepada saudara kembar saya juga suami saya. Bagi saya mereka adalah segalanya dan tidak mungkin mereka akan mengkhianati saya," kata Rembulan.Sandara hanya tersenyum lalu menepuk bahu Rembulan dengan lembut, "Jika butuh bantuan, Tante siap memba
Setelah puas seharian menikmati Yu Garden dan makan di Hong Chang Xing Restaurant Aldo dan Rembulan pun memutuskan untuk kembali ke Hotel. Aldo tidak mau istrinya terlalu lelah. Terlebih, keesokan harinya mereka akan berkunjung ke Disneyland. Aldo dan Rembulan pun memutuskan untuk menghabiskan waktu di hotel. Mereka bisa berenang di hotel saja nanti.Dan, sesuai request dari Rembulan, pagi ini mereka sudah siap sejak pukul 7 pagi. Fengying juga sudah datang, karena Aldo mengajaknya sarapan pagi bersama mereka di Hotel. Setelah itu mereka menuju ke Disneyland.Disneyland Shanghai adalah Disneyland Park yang paling otentik dari seluruh Disneyland yang ada di dunia. Pasalnya di sana tidak akan ditemukan “Main Street USA” . Semua bertemakan dengan dekorasi khas negara Tiongkok. Alih-alih menemukan “Mikey Avenue” yang kental dengan nuansa oriental. Rumah-rumah khas Tiongkok yang di dominasi dengan warna merah dan emas, bunga Peoni yang bermekaran. Di sana juga dapat di temukan 12 Chinese
Rembulan langsung menghentikan kegiatannya dan langsung menoleh ke arah sang suami.“Ada apa, Mas?”“Aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu.”“Apa?”"Tolong jawab dulu pertanyaanku dengan jujur," kata Aldo. "Iya, aku akan jawab dengan jujur, Mas. Apa yang ingin kamu tanyakan?""Kamu memilih menjadi istri pertama atau menjadi janda karena hadirnya wanita lain?" Perasaan Rembulan mendadak saja tidak enak. Apa ini satu pertanda? Benarkah apa yang dikatakan oleh Dara dulu? Apakah yang Mentari katakan waktu itu adalah hubungan dengan Aldo? Suaminya?"Maksud pertanyaan kamu apa, ya? Kita ini baru saja pulang dari bulan madu. Tiba- tiba saja kamu bertanya tentang hal ini? Apa kamu memiliki wanita lain selain aku? Benarkah apa yang dulu ... ah, tidak. Kamu dan Mentari, kalian ada hubungan apa?" Aldo menghela napas, "Kamu sudah tau?" tanyanya."Jadi, benar. Kamu dan Mentari memiliki hubungan?" "Mentari sedang mengandung anakku. Dan, aku akan mengajaknya ke Singa