Share

14. Gejolak Hati

Mas Abi mulai mengurai pelukan dan perlahan memutar tubuhku yang hanya terlilit oleh handuk. Dengan menyeringai, pria itu terlihat seperti ingin menerkamku. Ya, bagaimanapun aku masih istri sahnya dan dia masih menjadi suamiku.

"Mas, tolong ... aku mau salat ashar. Sudah azan." Aku berusaha menolak. Ingatan tentangnya yang berpelukan mesra dengan wanita berambut pirang kembali menari-nari di kepala.

"Kita sudah lama tidak melakukannya, Sayang. Aku benar-benar rindu kamu."

Ya Allah, sebenarnya aku tidak berniat menolak, tetapi mengingat pengkhianatannya membuat hati kecilku berontak.

"Tunggu nanti malam saja, Mas. Sekarang sudah asar, nanti keburu Aqilla bangun juga." Aku terus beralasan sambil kembali membuka lemari dan meraih pakaian asal dan segera memakainya. Berharap Mas Abi mau mengerti dengan alasanku dan bersabar.

Namun, ternyata penolakan yang kukira paling tepat ternyata membuat Mas Abi kesal. Wajah pria itu berubah padam. Tanpa berkata-kata, Mas Abi menarik paksa daster
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status