Share

Hana, Sang asisten cantik

Iringan mobil yang mengawal George pun berjalan meninggalkan rumah kediaman Tuan William.

Fenomena itu membuat Veronica semakin bertanya-tanya.

Pertanyaan itu terus terngiang-ngiang di pikirannya. Mungkinkah sampah yang dibuangnya ternyata adalah sebuah permata?

Rasa penyesalan itu tidak akan bisa mengembalikan keadaan.

Nasi telah jadi bubur. Kekecewaan itu tidak akan bisa dipulihkan dengan mudah.

George pun pergi dengan amarah yang membara.

***

Sesampainya di rumah mewah miliknya. George turun dari mobil dan berjalan perlahan memandangi megahnya rumah bak istana.

Semua yang dilihatnya bagaikan sebuah mimpi. Ratusan orang telah menunggunya di depan gerbang dengan senyum.

Lalu seorang pria berperawakan rapih menghampirinya dan menyodorkan tangan.

"Selamat datang Bapak George. Masih ingatkah dengan saya?" tanyanya dalam senyum.

"Jujur saya sudah tidak ingat sama sekali dengan kalian. Terima kasih atas semua penyambutan ini," ucap George, seraya menerima jabat tangannya.

Harry
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status