Share

PART 28

  Lalu kepada Raden Anom dia bertanya, “Bagaimana pendapat Pendekar Anom dengan penampilan saya tadi?”

       Raden Anom tersenyum. “Ya, ya, ya, sebuah langkah awal yang sangat bagus. Terbukti puluhan anak buahnya Ki Lurah Wilulang itu bertekuk lutut, kan?”

       Ki Masura tersenyum bungah, tapi tidak sombong. “Saya benar-benar merasa saya masih sedang mimpi. Tadi saya dibelenggu dan dizolimi hanya oleh beberapa orang, tapi sekarang....luar biasa! Terima kasih, Pendekar.. !”

       “Ya, sama-sama...”

        Ketiga laki-laki penggarap sawah datang mendekat dan menghaturkan terima kasih berkali-kali kepada Ki Masura dengan sikap sedikit membungkuk.

     &nbs

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status