Share

PART 37

       Siang itu Purwati membawa pulang ayahnya. Ayahnya menunggang kuda yang tadi dipakai oleh Raden Anom. Ia sangat bahagia karena dapat membawa pulang sang ayah. Namun dalam waktu yang bersamaan, ia merasakan kekosongan lain dalam ruang batinya yang lain. “Mengapa Mas Anom pergi begitu saja dariku?” jerit hatinya, sedih.

         “Apakah kalian masih tinggal di rumah kita yang dulu, Nduk?”

         Agak sedikit kaget Purwati mendapat pertanyaan boponya itu. “Ah, tidak Bopo. Rumah itu kan sudah lama disita oleh kepatihan. Tapi sekarang kami tinggal di rumah yang tak kalah bagusnya dari rumah kita yang dulu, Bopo.”

        “Ohya syukurlah.”

         Tetapi saat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status