Share

Emosi Janaka

Saking cepat dan mematikannya serangan yang dilakukan Jalu, hingga hampir tidak ada yang menjerit kesakitan. Kalaupun ada suara, hanyalah erangan kecil menuju kematian.

Melihat belasan jasad tersebut tak ada lagi yang bergerak, Jalu menempelkan telapak tangannya di leher salah satu jasad. Darah yang menempel di telapak tangannya itu kemudian diusapkan di muka dan pakaiannya. Dan itu dilakukannya beberapa kali.

Setelah dirasa sudah cukup meyakinkan, Jalu kemudian berjalan secepat mungkin mendekati kediaman Ageng Pamuju.

"Tolong! Toloooong!" Jalu berteriak sedikit keras, ketika melihat sekelompok anggota perguruan yang juga sedang melakukan penyisiran dan berada dalam jarak dua puluh lima meter dari tempatnya berdiri.

Untuk menambah agar sandiwara yang dilakukannya semakin meyakinkan, Jalu pun berlutut seraya memegang dadanya yang penuh dengan lumuran darah.

Mendapati ada seorang saudara seperguruan yang berteriak meminta pertolongan, sekelompok anggota perguruan Gunung Setan yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Solomon Cmon
ya betulll... jangan telat...
goodnovel comment avatar
Cibonk Koa
tolong update nya rutin thor,biar pembaca makin semangat,
goodnovel comment avatar
Ma Tibun
update nya tiap hari ya kak. biar smngat mmbacanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status