Share

RASA BERSALAH

“Saya sudah katakan kalo bapak di gudang, namun dia memilih untuk menunggu.”ujarnya aku mengusap wajahku kesal, dan berdesih gundah. Aku memilih beranjak ke perumahan pekerja untuk mengindar setelah satu jam aku disana, aku kembali telfon pengacara.

Tuuuuut…. Tuuut.

“Apa dia sudah pergi?”tanyaku pada sekretaris.

“Sudah pak.”singkatnya nafasku terasa sedikit lega dan beranjak dari pos satpam itu.

“Saya permisi dulu,”ujarku pada satpam yang jaga,

“Baik pak terima kasih sudah berknjung”ujarnya aku hanya mengangguk dan berlalu pergi.

Sesampai di ruanganku aku menghenyak di kursi kerja sembari memijit-mijit kepalaku. Dalam kegundahan itu asisten baruku datang menghmpiri,

“Pak kita ada jadwal metting jam tiga.”ujarnya aku memijit batang hidung karna pusing,

“Kamu urus sendiri ya asri, aku gak bisa ikut pertemuan aku mau segera pulang,”ujarku.

“Baik pak”singkatnya berlalu. Kem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status