Share

MAS GANI MULAI BERULAH

"Kenapa juga Mbak Mila itu nggak godain Bang Faiz aja, ya? Jelas-jelas masih sendiri!"

"Mana dia tahu Yang, aku sama Bang Faiz udah nikah atau belum?"

"Besok-besok aku tempelin kertas di depan kaca itu biar semuanya tahu, siapa yang sebenarnya lagi cari pasangan!"

Kami bertiga tergelak dengan ucapan Aina, lalu menyantap makan siang bersama. Sungguh, aku benar-benar menikmati suasana kekeluargaan penuh canda seperti ini. Tidak seperti keluargaku yang bersitegang terus.

"Mas, pulang dagang, kita jadi ke rumah Adel, kan? Hari ini jadwal dia kontrol jahitan," ujar Aina mengingatkan, setelah kami selesai makan.

"Eh, iya. Untung kamu ngingetin. Kalau nggak, mungkin Mas lupa, terus goreng ayam baru lagi."

Sedari pagi memang banyak pembeli, apalagi mendekati jam makan siang. Ayam yang aku goreng pagi tadi, hanya tersisa beberapa potong lagi.

Bang Faiz pun sama. Sejak buka jam sembilan pagi, belum kudengar blendernya berhenti bekerja. Aku bersyukur, Allah memudahkan usaha kami.

"Tadi juga Ibu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status