Jack berjalan sempoyongan saat masuk kedalam Mansion nya.Seperti biasa Jack baru pulang dari klub malam.Jack memijit pangkal hidungnya, kepalanya rasanya sakit. Tapi kali ini Jack tidak mabuk berat dia masih sadar.Jack berjalan naik ke atas menggunakan tangga, tidak seperti biasanya menggunakan Lift.Jack berpegangan di pinggiran tangga, takutnya dia jatuh. Ketika sampai di lantai dua Mansion nya, Jack langsung berjalan menuju salah satu kamar. Yang pasti bukan kamar Jack.Ceklek.Jack membuka pintu kamar itu, bahkan pintu kamar itu tidak terkunci. Memudahkan Jack untuk masuk kedalam.Setelah masuk Jack langsung menutup pintunya lagi.Jack menatap seseorang yang sedang tertidur dengan pulas di atas ranjang.Jack berjalan mendekat ke arah ranjang, lalu dia naik ke atas ranjang.Jack menatap Arum yang sedang tidur, lalu Jack tersenyum miring."Dasar jelek..." Ucap Jack mengatai Arum.Jack beralih menatap perut Arum yang tertutup selimut. Jack menurunkan selimut Arum hingga ke paha, l
Jack menatap pantulan wajahnya di cermin.Kenapa semalam rasanya Jack tidur lebih nyenyak. Bahkan Jack tidak bermimpi tentang ibunya lagi.Padahal selama berpuluh-puluh tahun, Jack terus memimpikan dimana saat ibunya meninggal bunuh diri. Kematian ibunya terus menghantui Jack. Itu sebabnya Jack tidak pernah bisa tidur dengan nyenyak.Setiap satu jam tidur, Jack pasti langsung terbangun karena mimpi buruk itu.Terus berulang seperti itu, sampai pagi tiba. Itu sebabnya Jack selalu bangun pagi.Bukan karena Jack suka bangun pagi, tapi karena dia tidak bisa tidur dengan nyenyak.Bahkan kadang Jack takut untuk tidur lagi.Tapi kenapa semalam saat tidur dengan Arum, Jack sama sekali tidak mimpi buruk.Jack bisa tidur dengan nyenyak sampai pagi.Tapi suara teriakan Arum sialan itu malah mengganggu tidurnya.Tok.Tok.Suara ketukkan di pintu kamar Jack membuyarkan lamunan Jack."Masuk..." Suruh Jack.Ceklek.Pintu kamar Jack pun terbuka dari luar.Arum lah yang datang, Arum berjalanMasuk ked
Arum masih memegang dadanya yang berdebar tak karuan, kelakuan Jack pagi ini sangat membingungkan menurut Arum."Kenapa dia aneh banget hari kni..." Ujar Arum tak mengerti.Apa Jack lagi merencanakan hal jahat pada Arum. Apa lagi, tadi Jack bilang ingin menjadi suami istri yang sebenarnya dengan Arum, apa maksud nya coba?. Arum langsung terdiam tadi, dia tidak menjawab apa-apa. Karena Arum diam saja, Jack menjadi kesal dan menyuruh Arum keluar dari kamarnya.Arum jadi tambah curiga dengan Jack. Apa Jack punya niat jahat pada Arum.Pokoknya apapun yang Jack lakukan pada Arum, pasti langsung membuat Arum berpikiran buruk.Karena apa yang Jack lakukan, pasti ada maksud dan tujuannya.Betul kata Arnold jangan berharap seseorang berubah begitu cepat. Apalagi orang seperti Jack.Tapi untung lah sekarang Jack sudah pergi kerja, jadi Arum tidak perlu berurusan dengan Jack lagi.Arum sedang berjalan ke bawah."Bu Lina, biar Arum saja yang menyapu..." Ucap Arum saat berpapasan dengan Bu Lina d
Arum sedang berada di kamarnya, malam ini Arum memilih menonton Drama saja. Arum juga sudah tidak ada kerjaan lagi.Sudah lama rasanya Arum tidak bersantai seperti ini.Nonton sambil nyemil, di luar juga hari sedang hujan, suasana nya sangat mendukung untuk bermalas-malasan.Arum juga sengaja mematikan lampu di kamarnya, hanya menyisakan satu lampu yang tidak begitu terang.Jadi suasananya jadi seperti remang-remang.Hari ini pekerjaan Arum tidak begitu banyak, dia cuma mengurusi keperluan Jack saja.Entah mengapa Bu Lina tidak begitu mengizinkan Arum bekerja hari ini. Belum lagi hubungan Arum yang tidak baik dengan Diana. Membuat Arum lebih banyak menghabiskan waktu di kamarnya saja.Arum sudah tidak perduli lagi dengan pelayan-pelayan lain, yang mungkin saja besok akan semakin mengata-ngatai Arum.Apalagi setelah menyiapkan air hangat untuk Jack mandi tadi sore, Arum sudah tidak punya kerjaan lagi.Karena makan malam yang masak pelayan lain, lagian Jack juga jarang makan malam di ru
Arum bersusah payah mencoba melepaskan tangan Jack yang memeluknya, namun tetap tidak bisa.Walaupun sedang tidur tenaga Jack masih saja sangat kuat.Arum pun akhirnya menyerah, napas Arum sampai ngos-ngosan.Arum melihat jam di dinding kamarnya, sudah jam setengah sembilan pagi dan Jack belum bangun.Semalam akhirnya Arum tidur dengan Jack lagi, karena tidak ada pilihan lain.Daripada kena marah oleh Jack, lebih baik Arum mengalah.Arum menoleh ke arah Jack yang masih terlelap, kini jarak wajah mereka sangat dekat. Kalau sedang tidur begini wajah Jack terlihat sangat damai.Tumben sekali Jack bangun siang, bukannya biasanya Jack bangun nya pagi.Apa mungkin karena hari sedang hujan, dan cuaca menjadi dingin, jadi enak untuk tidur.Dari semalam hujan tidak berhenti-henti.Arum saja bangun kesiangan, pas bangun sudah jam delapan pagi ternyata.Ada untungnya juga Jack masih tidur, kalau Jack sudah bangun, pasti Arum di marahi oleh Jack, karena bangun kesiangan.Arum kembali memperhatikan
Arum mengelap keringat yang ada di dahinya."Ah selesai juga..." Ujar Arum lega.Arum sedang menjemur baju, karena Arum menjemur bajunya kesiangan, jadi cuaca sangat panas, makanya Arum sampai berkeringat.Tadi pagi hujan, dan sekarang cuaca menjadi sangat panas. "Cuaca memang mudah sekali berubah-ubah..." Ucap Arum."HM..." Dehem seseorang.Membuat Arum langsung menoleh."Arnold..." Ucap Arum senang saat melihat Arnold sudah berdiri di sebelahnya."Kau dari mana saja?" Tanya Arum.Beberapa hari ini Arum tidak melihat Arnold, karena katanya Arnold sedang mengambil libur beberapa hari."Aku pulang ke rumah ibu ku..." Ucap Arnold."Jadi ibu mu tinggal di kota ini juga?" Tanya Arum.Arnold menganggukkan kepalanya, saat libur Arnold pasti pulang untuk menjenguk ibunya."Kau pasti sangat senang sudah bertemu dengan ibu mu..." Ucap Arum iri.Arum selalu iri dengan orang-orang yang masih punya orang tua.Masih punya tempat untuk berkeluh kesah, dan tempat untuk pulang.Arum jadi rindu dengan
Alexander menatap Arum yang sedang berjongkok di bawah."Ada apa nak, kenapa kau ada di bawah?" Tanya Alexander dengan membantu Arum untuk berdiri."Baju mu juga kotor..." Ucap Alexander saat melihat baju Arum yang terkena tepung."Tidak papa Tuan..." Ucap Arum.Semua pelayan di sini menatap Alexander dan Arum dengan penasaran.Kenapa mereka terlihat sangat dekat."Apa Arum juga jadi simpanannya Tuan Alexander?" Bisik beberapa pelayan."Iya sepertinya dia bukan cuma menggoda Tuan Jack tapi juga ayahnya..." Ucap pelayan yang lainnya.Mereka semakin mengata-ngatai Arum."Apa Jack masih menjadikan mu pembantu?" Tanya Alexander tidak percaya.Padahal Alexander sudah bilang ke Jack untuk memperlakukan Arum dengan baik."Saya hanya menolong seperlunya saja..." Ucap Arum."Tetap saja kau tidak boleh bekerja Arum, kau kan sedang hamil, jadi tidak boleh terlalu lelah...." Ucap Alexander.Semua pelayan langsung melebarkan matanya terkejut, jadi Ayah nya Jack juga tau kalau Arum sedang hamil.Mem
Jack mengepalkan tangannya dengan kuat, dia langsung membalik badannya menghadap ke arah Alexander."Berani-beraninya kau..." Ucap Jack dengan menatap Alexander tajam.Berani-beraninya Alexander membongkar rahasia Jack.Padahal dia sudah janji untuk merahasiakan nya.Semua orang masih shock saat mendengar fakta bahwa Arum adalah istri Jack."Kau jadikan Arum pembantu, padahal dia sedang hamil anak mu Jack, apa kau tidak khawatir sedikit pun?" Alexander mulai menurunkan nada bicaranya.Napas Jack naik turun menahan emosi, Jack sangat marah sekarang.Jack berjalan cepat ke arah Alexander."KAU!" Teriak Jack dengan menunjuk wajah Alexander.Sean yang melihat Jack ingin memukul ayahnya, langsung menahan tangan Alexander."Jangan Tuan..." Ucap Sean dengan memegang tangan Jack.Kalau di biarkan bisa babak belur Alexander nanti oleh Jack."Dia Ayah mu..." Ujar Sean, jangan sampai Jack menghajar ayahnya sendiri.Jack menepis dengan kasar tangan Sean.Buk.Jack memukul meja yang ada di dekatnya