Share

TERLALU LAMA

“Papaa!”

Aslena menghambur pada pria yng baru kembali setelah tiga hari pergi. Dikecup pipi berbulu halus itu berulang-ulang. Dilakukan hal sama oleh ayah anak tersebut.

“Aku rindu papa!“ ungkap Aselna sambil melingkatkan dua tangannya di leher Reynan.

“Me too. Mama masih bobo?” tanya Reynan kemudian.

Aslena menggerakkan kepalanya ke bawah, lalu memggeleng. Binar itu meredup seketika. Hati Reynan ikut menciut mendapati kenyataan yang ada

“Kenapa Mama belum bangun? Aku rindu Mama!” tanya Aslena. Ia mendongakkan kepala kembali, lalu satu tetes bening lolos dari netranya.

“Sebentar lagi Mama bangun. Insya Allah!” hibur pria berkacamata itu. Ia menyeka buir bening yang jatuh dari kelopak mata putrinya. Di kecup kembali pipi dan keningnya.

Setelah melepas rindu hampir setengah jam, Reynan menyerahkan putrinya pada Oma. Kerinduan pada Fahira menuntunnya untuk segera menuju ruang perawatan.

Masih sama, wanitanya tetap berbaring tanpa daya. Wajah pucat, dengan pipi semakin tirus. Hati me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status