Candaka melesat pergi dengan cepat meninggalkan Rinjani sendirian untuk memanggil Trinity agar menemani Dewi Racun ini masuk ke perbukitan Mandorugo yang berbahaya. "Hantu pencuri ini pasti wanita sehingga berani memasuki perbukitan yang dihuni Mandorugo ini, atau mungkin juga naga seperti Draken yang dsukai oleh Kinnari, wujud manusia dari makhluk ini." Rinjani menunggu Candaka yang katanya akan segera memanggil Trinity, tapi setelah sejam berlalu belum juga ada tanda-tanda Candaka kembali menemuinya bersama Trinity. "Apa yang terjadi pada Kanda ya? Kenapa lama sekali untuk memanggil Trinity saja? Apa aku kembali ke Desa Bayangan saja dahulu?' pikir Rinjani. Baru saja Rinjani berpikir untuk kembali, tampak olehnya sosok berpakaian serba putih melesat masuk lagi ke dalam perbukitan Mandorugo. "Kapan hantu pencuri ini keluar dari perbukitan? Kenapa sekarang dia kembali lagi?" tanya Rinjani dalam hatinya. Rasa penasaran membuatnya tidak bisa lagi berlama-lama menunggu kedatangan Ca
Candaka tiba di Desa Bayangan saat terjadi kehebohan di desa tersebut padahal baru sebentar saja dia tinggalkan bersama Rinjani."Apa yang terjadi, Shama?' tanya Candaka yang terkejut melihat seisi desa terbakar dengan cepatnya."Ada yang membakar perkampungan ini. Tuduhan diarahkan kepada Naga Draken, tapi menurut Trinity tidak ada tanda-tanda kalau Naga Draken yang melakukan semua ini!" ujar Shama."Kebakaran sebesar ini hanya bisa dilakukan oleh Naga! Memang Draken pasti menjadi tersangka utama karena hanya dia satu-satunya naga yang ada di Desa Bayangan ini!" seru Candaka.Pendekar Naga Biru ini langsung turun tangan membantu warga desa tanpa memandang derajatnya sebagai Raja Kamandaria."Adinda Rin bisa menunggu sebentar ... keselamatan warga Desa Bayangan ini lebih penting!" ujar Candaka dalam hati. "Pasti Adinda Rin memaklumi tindakanku ini.""Kak Candaka kok kembali sendiri, mana Ratu Rinjani?" tanya Trinity yang baru kembali dari membantu warga desa untuk memadamkan api.Butu
Trinity berlari cepat menuju ke arah perbukitan untuk menemui Rinjani yang sedang mengejar hantu pencuri hewan ternak milik warga Desa Bayangan.Namun, sesampainya di depan perbukitan, Rinjani sudah tidak ada di tempatnya.Hanya ada kesunyian dan kegelapan di depan Hutan Mandurugo yang disertai angin yang bertiup kencang."Kemana ya Ratu Rinjani? Apa Ratu nekad masuk ke dalam hutan di perbukitan ini sendirian?" tanya Trinity kepada dirinya sendiri.Trinity masih mencoba mencari Rinjani ke sekeliling perbukitan ini tapi tidak menemukan Dewi Racun ini."Jalan satu-satunya adalah Ratu masuk ke dalam perbukitan ini sendirian. Aku harus segera masuk membantu Ratu apabila memang benar kalau hantu pencuri ternak ini melarikan diri masuk ke dalam hutan di perbukitan ini.Trinity memasuki hutan di perbukitan ini dengan sangat berhati-hati.Dia tidak ingin menjadi santapan Mandurogu yang mungkin saja sudah tidak memilih-milih lagi korbannya.Hutan Mandurogu ini sunyi sekali saat Trinity memasuk
Candaka yang terus berkonsentrasi melacak keberadaan Evil Dragon alias Naga Drago mulai menemukan titik terang dengan mulai bercahayanya tubuh Pendekar Naga Biru ini."Aku tahu kamu bersembunyi di mana, Drago! Jangan harap kau bisa meloloskan diri sekarang!" seru Candaka."Ada di mana Naga Drago ini, Candaka?" tanya Shama."Ayo, kita paksa Drago keluar dari persembunyiannya!" ajak Candaka yang beranjak keluar menuju daerah terbuka di Desa Bayangan.Saat berada di luar tempat persembunyian, sudah tampak sosok yang dicari selama ini.Kemampuan terbaru Naga Buta adalah bisa memunculkan objek yang tidak terlihat menjadi terlihat oleh mata biasa."Drago! Ternyata memang benar kau! Draken selalu benar tentang ingatannya! Apa kalian yang memanggil Draken ke Desa Bayangan?" tanya Candaka."Benar sekali, Candaka! Tujuan kami adalah menjebakmu dan Ratu agar kami leluasa untuk menghabisi kalian berdua!" sahut Evil Dragon yang sudah berubah ke wujud Drago."Kata Draken kalian telah berubah wajahn
"Apa kamu ini Kultivator atau Immortal?" tanya Trinity yang penasaran dengan kemisteriusan Long Xi Fang."Apa pedulimu kalau aku ini Immortal?" tanya Long Xi Fang."Berarti kamu sudah tua! Immortal kan awet muda!" ujar Trinity sambil tertawa mengejek.Baru kali ini Trinity bisa bersenda gurau lagi dengan seseorang selain dengan Candaka, padahal dia baru saja bertemu dengan Naga Barat yang aneh ini."Bagaimana kalau aku bukan kultivator biasa tapi Naga Kultivator!" sahut Naga Barat."Apa itu Naga Kultivator?" tanya Treinity."Kamu tidak tahu apa itu Naga Kultivator?" tanya Naga Barat dengan wajah bingung."Benar, aku sungguh tidak tahu! Tidak ada kultivator di Kamandaria ini yang pernah aku temui! Ada bebrapa sahabat Kak Candaka tapi aku tidak ikut campur!" ujar Trinity."Naga Kultivator adalah naga yang bisa berkultivasi menuju kehebatan tertinggi dan menjadi manusia abadi! Kami menyebutnya Supreme Divine Dragon, yang merupakan tingkatan tertinggi kultivasi naga!" jelas Naga Barat."W
"Pukulanmu benar-benar dasyat, Candaka!' seru Drago yang masih belum bisa bangkit akibat luka dalam yang dialaminya."Aku masih tidak percaya padamu, jadi kamu harus kubuat luka dalam dahulu agar kamu tidak bisa menjebakku!" sahut Candaka yang berhasil menyusul Drago."Aku tahu kalau aku sulit untuk dipercaya, tapi semua yang kukatakan ini benar!""Sekarang, ceritakan tentang Mahesa yang kamu ketahui!" seru Candaka yang masih waspada dengan serangan balasan Drago."Kamu tidak penasaran siapa yang membakar Desa Bayangan?" tanya Drago."Bukannya kamu yang membakar Desa Bayangan, Drago!" sahut Candaka."Kamu telah menuduh naga yang salah, Candaka!' ujar Drago."Kalau bukan kamu, siapa lagi yang punya kepentingan di Desa Bayangan? Apa Ling The yang membakar Desa Bayangan?" tanya Candaka."Lagi-lagi kamu salah, Candaka! Kakakku yang membakar Desa Bayangan ini!" "Tadi kamu tuduh Naga Draken ingin membunuhku dalam misinya, sekarang kamu bilang dia juga yang membakar Desa Bayangan! Apa infor
"Aku atau kamu yang akan mengalahkan Zenith ini?" tanya Naga Barat."Kok kamu tanya ku lagi?Bukankah kamu yang akan menghadapi Zenith alias Naga Mimpi Buruk ini?" tanya Trinity."Memang begitu rencanaku saat awal, tapi aku berubah pikiran! Aku ingin kamu yang menghadapi Zenith ini untuk membuang mimpi buruk yang kamu alami ini, Kishi!" ucap Naga Barat memberikan alasannya."Kamu yakin kalau aku bisa mengalahkan Zenith? Sebelumnya saja aku tidak kuat menahan mimpi buruk yang dia berikan padaku!" ujar Trinity."Aku yakin kalau kamu bisa mengalahkan Naga Mimpi Buruk ini untuk membuang jauh-jauh mimpi burukmu, Kishi!" ucap Naga Barat memberikan semangat."Apa kamu ada petunjuk bagaimana cara mengalahkan Nightmare Dragon ini, Long Xi?" tanya Trinity."Percaya diri saja dan gunakan kemampuanmu yang berbeda dengan Shadow lainnya!' saran Naga Barat."Kemampuanku hanya berbicara dan melihat Zenith yang merupakan malaikat pelindung di Kepulauan Bayangan!" ujar Trinity."Aku akan menemanimu ke d
"Jangan pergi kau, Shadow!" seru Nightmare Dragon yang berusaha menyerang Trinity dari belakang dengan sinar blaster dari ekor naga ini.'Dasar pengecut, beraninya dengan wanita saja kau!" sahut Naga Barat sambil memancarkan sinar blaster putih yang membelokkan sinar blaster dari Nightmare Dragon ke arah pepohonan.Trinity yang sudah bersiap menghindar dan membalas serangan Nightmare Dragon ini tersenyum lega saat mengetahui Naga Barat menolongnya.Gadis ini tetap berlari menjauhi area pertarungan tanpa menoleh sedikit pun."Kau mengacaukan semua rencanaku, Naga Barat! Seharusnya kau tidak ikut campur urusanku dan mengurusi perintah Kaisar Naga saja terhadapmu!" seru Nightmare Dragon."Bukan urusanmu juga, Nightmare Dragon! Aku beri kesempatan untukmu pergi dari Shadow Forest ini dan kembali ke tempat asalmu!" sahut Naga Barat penuh ancaman."Buang jauh-jauh ancamanmu! Aku tidak pernah takut terhadap kalian! Menyingkir saja dari hadapanku, maka aku akan lupakan pertemuan kita ini!" se