"Apa Drakenis ini naga seperti Draken atau hanya manusia yang memiliki darah naga?" tanya Rinjani."Kalau menurutku, Drakenis ini adalah naga. Tapi, kemungkinan besar dia bukan keturunan Draken karena setahuku Draken tidak pernah memiliki pasangan sejak aku mengenalnya!" sahut Candaka."Mungkin saja di masa sebelum Kanda mengenal Draken?" tanya Rinjani."Bisa jadi begitu!" ujar Candaka."Indah sekali Distrik Draken ini ... bagaimana kisahnya ya sampai Drakenis bisa menguasai distrik yang mirip dengan Desa Sembilan Naga ini?" tanya Rinjani."Kita bisa bertanya langsung pada Drakenis, kalau dia maau berbagi kisahnya dengan kita!" ujar Candaka."Paduka Raja masih di sini?" tanya Karina saat hendak kembali ke rumahnya."Kamu tinggal di Distrik Draken ini?' tanya Candaka."Benar, Paduka! Hanya Devina yang tinggal di distrik lainnya. Aku menyenangi suasana seperti Desa Sembilan Naga, jadi aku memilih tinggal di sini!" ujar Karina."Sejak kapan, Desa Sembilan Naga berubah menjadi Kota Naga S
"Naga Centurion sudah menjadi cerita yang berlangsung berabad-abad, Paduka Raja! Tidak ada yang pernah melihat naga ini, sehingga banyak juga yang meragukan keberadaan Naga Centurion!" ujar Drakenis."Menurut Kisanak, Naga Centurion ini sebenaarnya tidak ada? Bagaimana dengan Infinity Dragon, apa Kisanak pernah mendengarnya?" tanya Candaka."Aku tidak tahu mengenai Infinity Dragon. Kemungkinan juga naga ini sama dengan Naga Centurion karena aku tidak pernah mendengar ada yang melihat naga ini!" sahut Drakenis."Ayahmu, Draken katanya pernah melihat Infinity Dragon!" pancing Candaka."Benar kata Kanda! Bahkan Draken juga memberikan Kitab Infinity Dragon kepada kami, yang dicurinya dari Infinity Dragon saat berada di tempat Infinity Dragon!" pancing Rinjani yang menangkap isyarat Candaka yang mencurigai Drakenis."Kitab Infinity Dragon? Kitab seperti apa itu?" tanya Drakenis. "Ayah memberikannya kepada kalian?""Benar sekali Kisanak! Kitab ini bisa berbicara kalau menurut perkataan Drak
Elder Ling Tse tampak sangat cantik dengan gaun malam merah yang dikenakannya yang memperlihatkan belahan di bagian pahanya. Begitu naga cantik ini melangkah, terlihat bagian kakinya yang putih mulus dan indah."Selamat datang Raja Candaka dan Ratu Rinjani! Mohon maaaf apabila aku mengundang Paduka Raja dan Permaisuri secara tiba-tiba begini! Aku khawatir kalian sudah pergi jauh sebelum sempat kuundang makan malam!" sapa Elder Ling Tse.Rinjani agak cemburu sekaligus taakjub melihat begitu cantik daan elegannya Elder Ling Tse.Matanya langsung melihat ke arah Candaka yang sama terpesonanya dengan kecantikan pemimpin Distril Seiryu ini."Kanda ...!!!"Teriakan Rinjani menyadarkan Candaka daan langsung bersikap normal.Ada daya tarik dari Elder Ling Tse yang tidak bisa ditolak oleh laki-laki manapun yang terpesona pada dirinya.Rinjani juga sadar kalau daya tarik dari Elder Ling Tse yang membuat Candaka menatap terus ke tubuh perempuan cantik ini ... bukan atas keinginan Candaka, jadi d
Pagi-pagi sekali Candaka dan Rinjani sudah terbangun oleh suara hiruk pikuk di depan penginapan."Apa benar ada Pendekar Naga Biru yang menginap di sini?" tanya salah satu penduduk Distrik Seiryu yang berkerumun di depan penginpan."Mohon agar tidak menganggu tamu penginapan kami!" mohon pemilik penginapan tapi dengan nada suara yang tegas."Kami hanya ingin bertemu Pendekar Naga Biru yang terkenal! Kami akan pergi setelah bertemu dengannya!" seru salah satu penduduk."Tidak ada yang namanya Pendekar Naga Biru! Apa kalian melihat ada pasukan kerajaan di penginapan ini?" tanya pemilik penginapan."Apa hubungannya Pendekar Naga Biru dengan pasukan kerajaan?" tanya penduduk ini lagi."Katanya penggemar Pendekar Naga Biru, tapi informasi tentang dia saja kalian tidak tahu! Pendekar Naga Biru sekarang adalah Raja Kamandaria, jadi kalau kemana-mana pasti membawa pasukan kerajaan untuk melindunginya!" jelas pemilik penginapan."Sejak kapan Pendekar Naga Biru jadi Raja?" tanyanya lagi."Kali
"Aku akan memilih penasehatku yang paling cerdik untuk menjadi pemimpin sementara. Aku tetap harus mengatur Distrik Seiryu ini, Kak Rinjani. Kalau tidak, distrik ini akan hancur oleh distrik lainnya apabila aku melepaskan jabatanku."Elder Ling Tse menjawab dengan diplomatis pertanyaan Rinjani."Tidak masalah bagiku Nona Ling, tapi aku pernah dengar dari Ratu Belinde kalau naga di Desa Sembilan Naga waktu itu tidak bisa keluar dari desa! Kalau memaksa keluar, akan hancur menjadi debu! Apa masih berlaku sekarang?" tanya Candaka."Itu dulu, Candaka! Sekarang naga di sini bisa berkeliaran juga di luar Kota Naga Sakti!" sahut Elder Ling Tse."Berbahaya juga ya kalau ada naga yang jahat karena Kota Naga Sakti masih masuk wilayah Kamandaria," ujar Candaka."Kita bisa mencegahnya kalau Kota Naga Sakti dan Kota Naga Emas telah menjadi Kota Kembar nantinya.""Bagaimana kalau kita jalan-jalan dahulu di Distrik Seiryu ini?" saran Rinjani."Aku bisa menunjukkan tempat makan terlezat di distrikku
"Ratu Belinde! Ternyata Ratu ada di sini!" seru Candaka dengan perasaan gembira begitu Elder Draconis mengantar mereka menemui Ratu yang sudah tidak menjabat lagi. "Aku bukan Ratu lagi, Candaka! Desa Sembilan Naga sudah tidak ada digantikan Kota Naga Sakti yang dipimpin Klan yang berasal dari Naga. Aku menerimanya demi kemajuan Dunia Naga. Kami tidak boleh ketinggalan dengan Dunia Pendekar tempatmu berasal!' seru Ratu Belinde. "Terima kasih, Draconis!" Elder Draconis langsung mohon diri sambil menghaturkan hormat kepada Ratu Belinde. Walaupun Ratu Belinde sudah tidak menjabat lagi, tapi dia selalu dianggap sebagai Tetua Naga yang dihormati oleh lima Klan pemimpin Kota Naga Sakti.Jadi, mengherankan juga kalau Drakenis tidaak mengetahui tempat tinggal Ratu Belinde.Rumah Ratu Belinde yang terletak di daerah pegunungan ini sangat indah dengan banyaknyaa pepohonaan rindang di halaman rumah ratu ini yang membuat suasana sangat sejuk di sekitar rumahnya.Ratu Belinde masih tampak anggun
Candaka dan Rinjani memutuskan pergi ke daerah pegunungan untuk melacak keberadaan Naga Centurion seperti yang dikatakan oleh Naga Draken."Benarkah ada Naga Centurion ini, Kanda?" tanya Rinjani."Kita tidak pernah tahu kalau belum mencoba mencarinya, Adinda Rin!" sahut Candaka."Kalau benar ada Naga Centurion ini, bisa menolong Kerajaan Kamandaria dari kehancuran ya, Kanda?" tanya Rinjani lagi."Benar, Adinda Rin! Kita memerlukan Naga Centurion untuk melawan Infinity Dragon!" sahut Candaka."Apa Kanda yakin kalau Naga Centurion ini bisa mengatasi Infinity Dragon?" tanya Rinjani."Aku tidak tahu, Adinda Rin! Semoga saja naga ini sehebat yang dikatakan orang!" jawab Candaka tanpa keraguan."Aku punya ide untuk menghadapi Infinity Dragon juga, Kanda!" ujar Rinjani berhati-hati."Kanda kan sering bertanya-tanya tentang asal usulku?" tanya Rinjani."Benar, tapi kamu tidak pernah memberitahukannya!" sahut Candaka."Ada alasannya, Kanda! Semua karena Naga Merah!" ujar Rinjani.Candaka agak
Sementara itu ...Naga Selatan Ling Nan terkejut dengan kondisi Candaka yang tampak biasa saja melihat wajahnya.Tidak ada dampak apapun dari pesona kecantikannya yang membahayakan Pendekar Naga Biru ini."Benar dugaanku! Pendekar Naga Biru adalah jodohku! Dia tidak terpengaruh sama sekali dengan wajahku," batin Naga Selatan.Naga Selatan tidak bisa berlama-lama dengan Candaka karena dia tahu Dewi Racun akan muncul mencari Pendekar Naga Biru ini."Aku pasti bisa membuatmu jatuh hati kepadaku, Pendekar Naga Biru! Kita lihat saaja nanti!" gumam Naga Selatan sambil melesat menghilang di pegunungan ini.*****"Kanda ... kemana saja? Aku cari di sekitar pegunungan ini tidak ketemu juga!" ujar Rinjani yaang tampak kesal."Lah! Kan sekarang ketemu juga!" sahut Candaaka sambil bergurau."Siapa gadis yang Kanda ajak bicara tadi?' tanya Rinjani yang sempat melihat perginya Naga Selatan meninggalkan Candaka."Aku tidak tahu! Aku mengira gadis ini dirimu tapi ternyata bukan!" sahut Candaka."Apa