Share

Cahaya Harapan

Maya berdiri di tengah-tengah hutan yang kini bersinar terang, pohon tua di depannya memancarkan cahaya keemasan yang menghangatkan hatinya. Eirian masih memeluknya erat, tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka alami. Kegelapan yang tadi mengancam kini telah lenyap, dan ketenangan kembali menyelimuti hutan tropis yang ajaib ini.

Namun, di balik ketenangan itu, Maya merasakan kelelahan yang mendalam. Pertarungan melawan makhluk gelap dan usaha keras untuk memanggil kekuatan dalam dirinya telah menguras energinya. Dia merasakan lututnya mulai goyah, tetapi Eirian segera menangkapnya sebelum dia jatuh.

"Kau hebat, Maya. Kau berhasil," bisik Eirian dengan suara lembut.

Maya tersenyum lemah, mengangguk. "Terima kasih, Eirian. Tanpamu, aku tidak akan bisa sampai sejauh ini."

Eirian membalas senyumnya, tetapi wajahnya tetap menunjukkan kekhawatiran. "Kita harus kembali ke desa dan memberi tahu mereka apa yang telah terjadi. Hutan ini mungkin sudah aman, tapi kita harus memastikan s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status