Share

Malam Panas 2

“Ahhh, Bri … lepas—akhh!”

“Please!”

“Akhhssss!”

Ruangan tersebut dipenuhi dengan teriakan, erangan, dan kalimat-kalimat permohonan. Semakin latang suara itu, semakin puas rasanya. Brian menatap hasil karyanya dengan decakan puas. Sudah sekitar tiga jam dia melukis di sepanjang paha dan beralih ke perut wanita di bawahnya.

Brian benar-benar melampiaskan kemarahannya. Tidak ada yang tahu sisi gelapnya yang ini kecuali ketiga sahabatnya. Keluarganya pun hanya tahu dirinya orang yang keras, tanpa tahu ada sisi iblis di dalamnya. Seringai lebarnya tidak pernah pupus. Dia makin merasa senang memberi banyak lukisan di tubuh wanita tersebut. Ini adalah hukuman bagi orang-orang yang mengusik miliknya.

“Bagaimaana, Bitch? Bukankah ini menyenangkan?” bisiknya dengan nada rendah. Siapapun pasti akan ngeri sendiri saat mendengar suara yang terdengar seperti malaikat maut itu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status