Share

Mobil

"Gimana, Kak? Kakak berhasil nyusup ke sana? Kakak ketemu Neta, kan? Nggak ada pengawal yang memergoki Kakak, kan? Apa kata Neta? Dia setuju?"

Kala menggempur kakaknya dengan pertanyaan bertubi-tubi begitu Kila muncul sambil mengendap-endap persis maling yang baru saja mengintai rumah calon korban, membuka pintu mobil, dan memarkirkan pantatnya di kursi depan kemudi.

"Neta belum bilang setuju ataupun nolak. Gue sudah duga sih, dia pasti berat ninggalin ibunya. Tapi, kita tetap harus ngikutin rencana, siapa tahu Neta pengen ikut dengan kita."

Mengangguk, Kala pun menganggap mematuhi rencana sebagai tindakan paling bijaksana yang bisa mereka lakukan. Ia kemudian melongok ke layar ponselnya yang menyala mempertontonkan waktu.

"Sudah jam sembilan, sidang perdana Fatih kayaknya udah mulai. Sepertinya kita nggak bakal sempat ke sana."

Kila ikut-ikutan melirik jam tangannya lalu melempar napas. Tiba-tiba ponselnya memekik-mekik, membuat Kila sempat terlonjak.

"Pita.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status