Share

Pencarian

"Mas, cepat kejar mobil itu!" Hani menunjuk mobil yang langsung melesat di jalan raya. Perasaannya sudah tak dapat digambarkan, entah seperti apa. Yang pasti rasa rindu dan khawatir bercampur baur menjadi satu menghadirkan dada yang terasa sesak, dan air mata yang kembali tumpah. 

Empat hari tidak bertemu sang anak, karena ulah seseorang. Bahkan ia tidak tahu apa alasan penculikan anaknya. Ditambah kondisi tubuhnya yang belum benar-benar fit. Membuat emosinya tidak stabil. Hani terus menangis seraya menyuruh Aiman menambah kecepatan mobilnya. 

"Mas, buruan! Hanan ada di sana, Mas!" ucapnya lagi di antara tangis dan emosinya. Aiman berkali-kali melirik dan menenangkan sang istri. 

"Iya, sayang! Tenanglah, kita sedang berusaha, kan? Lebih baik berdoa saja, ya. M

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status