"Maaf ya Brian kalau kamu berbicara seperti itu, aku tidak mungkin tidak berbicara atau tidak meminta izin kepada kedua orang tuaku karena jika aku tidak meminta izin kepada Bunda ataupun Ayahku, Aku bakal yang tidak tahu bagaimana nasibku mereka adalah orang yang sangat berharga dalam hidupku," ujar Luna kepada Brian dengan merasa bersalah kepada Brian yng merupakan idamannya.
Brian tersenyum manis kepada Luna dan mengelus rambut Luna.
"kamu serius banget sih ya tidak mungkinlah aku tidak memperbolehkan kamu untuk meminta izin kepada Bunda ataupun Ayahmu," ucap Brian yang berbicara begitu baik kepada Luna. Luna pun merasa lega dan mengira bahwa Brian adalah seorang yang sangat baik dan bisa mengerti dirinya. Brian telah merencanakan sesuatu hal untuk membawa Luna bersamanya tetapi ketika Luna dan juga Brian berbicara tentang bercamping berdua tiba-tiba Ayah Rian pun datang menemui mereka berdua."Lagi asik ngobrol apa sih sepertinya asik banget!" tegas Ayah Ria
Selang beberapa saat Luna pun pergi bersama Gadis untuk memanfaatkanwaktu libur mereka ketika Luna bersama Gadis Luna pun menceritakan semua yang terjadi kepada Gadis."Aku ingin banget bicara semuanya kepada kamu," ucap Luna dengan wajah yang sangat lesu di hadapan Gadis. Gadis tanpa basa-basi pun langsung saja menanyakan keadaan Luna."Kamu nih kenapa sih? ada apa sebenarnya kalau memang kamu mau bercerita silakan saja bercerita aku tidak bisa kalau aku melihat kamu sangat lesu dan sepertinya ada masalah seperti itu memangnya ada apa?" tanya Gadis dengan rasa penasarannya memandang wajah Luna yang lesu.Luna berdiam sejenak untuk memikirkan sesuatu yang akan dikatakan olehnya kepada Gadis. Dia selalu saja memasang wajah yang sangat lesu di hadapan Gadis, Luna pun membicarakan semuanya."Jadi begini tadi itu Brian datang ke rumahku dia menemui aku dan banyak berbicara kepada aku," ucap Luna dengan wajah yang sangat pasrah dan juga menunduk.
Tanpa basa-basi Luna pun langsung saja bergegas ke arah kamarnya dan beristirahat. Dia merebahkan tubuhnya yang merasa lelah dan ingin beristirahat dirinya tidak pernah beraktivitas yang sangat keras. Akan tetapi entah mengapa dirinya sangat merasakan kelelahan."Kenapa sih aku merasa lelah banget rasanya aku pengin berbaring saja, tapi besok hari minggu aku pengennya berpiknik bersama teman-temanku," ujar Luna dengan pelan dengan merebahkan tubuhnya.Luna berbaring dan selalu saja memikirkan niatannya untuk berpiknik bersama teman-temannya karena dirinya ketika hari minggu libur untuk menenangkan pikirannya.Tak lama kemudian Luna terpikir untuk menelepon teman baiknya yaitu Gadis dengan wajah yang sangat kusam dan terlihat lelah tangannya pun meraba ke arah meja dan mencari handphone yang ditaruhkannyaa di atas meja."Huh aku harus menelepon Gadis dan membicarakan tentang hal ini aku benar-benar ingin piknik karena banyak sekali suatu masalah yang aku
"Eh Gadis kamu kenapa sih kok malah bengong seperti itu, aku bersama kamu ya pergi ke rumah Luna supaya kedua orang tua Luna juga tidak berpikir aneh-aneh tentang aku dan juga Luna yang sedang dekat!" Ujar Brian dengan tegas kepada Gadis yang sedang menatap dirinya."Ya terserah kamu saja kalau aku sih mana-mana tapi aku juga tidak tahu bagaimana nanti respon Luna ketika dia melihatku bersama kamu, kamu tahu kan dia cemburuan!" Tegas Gadis kepada Brian.Gadis sudah tidak ingin lagi melihat Luna cemburu lagi untuk yang kesekian kalinya kepada Gadis dan juga Brian karena ketika Luna cemburu kepada Gadis dan juga Brian dia tidak bisa mengendalikan emosinya."Ya. Nanti aku saja yang bilang kepada Luna aku tidak ada apa-apa dengan kamu aku ingin ke rumah dia hanya ingin memastikan bahwa aku boleh ikut piknik bersama kalian," ujar Brian dengan nada yang sangat tegas dan memastikan bahwa semuanya akan baik-baik saja.Ketika mendengarkan perkataan Brian itupun Gadis
"Ih iya boleh banget tuh kita berangkatnya sore ini, soalnya kita kan harus prepare juga untuk di tempat kita piknik di sana," Jawab Luna kepada Gadis yang sedang berbicara kepada dirinya.Ketika mereka asyik mengobrol untuk acara piknik mereka tiba-tiba Bunda datang dan menemui mereka. Bunda pun menyapa dengan sangat ramah kepada Gadis dan juga Brian."Eh ada teman-temannya Luna! Yaampun Luna tidak memberi tahu kalau kalian datang ke sini," ucap Bunda Merlin yang menyapa kepada Gadis dan juga Brian.Sontak Gadis pun tersenyum manis dan memeluk Bunda Merlin."Iya Bunda, ini aku baru saja sampai di sini kok dan niatnya aku dan juga Luna dan juga teman-teman ingin berpiknik bersama karena hari libur jadi kita memanfaatkan waktu yang ada," ucap Gadis dengan bersemangat berbicara kepada Bunda Merlin yang merupakan Bunda dari teman baiknya.Bunda Merlin mendengarkan hal itu tidak sama sekali keberatan dengan apa yang direncanakan oleh anaknya dan juga te
Brian merasa gelisah karena dirimu hanya sendiri duduk di ruang tamu di rumah Luna dan tidak ada siapapun yang menemaninya duduk. Dia hanya berfikir jika Ayah Luna datang dan akan memarahi dia jika dia duduk di ruang tamu rumah Luna.kegelisahan pun terus-menerus menghantui Brian yang sedang duduk di ruang tamu Luna berbagai cara Brian memikirkan agar dia tidak gugup dan juga gelisah karena memikirkan kedatangan Ayah dari Luna."Ya ampun kemana sih mereka, kenapa aku malah ditinggal sendiri di sini ngapaim sih Gadis juga harus beristirahat di kamar Luna jadinya kan aku sendiri di sini kalau Ayah Luna datang aku tidak tahu mau berbicara apa dengannya," gumam Brian dengan sangat pelan. Akam tetapi dirinya selalu saja berusaha untuk tenang agar tidak terlihat sangat gugup dan juga gelisah berbagai cara dia lakukan hanya untuk mendapatkan hati Luna.Setelah beberapa menit menunggu Luna pun telah selesai membantu Bundanya untuk memasak dan pergi menemui Bria
"Sebelum kita berangkat kita berdoa dulu, ya agar kita diberi keselamatan dan diberi kebahagiaan ketika kita berpiknik nanti," ucap Luna dengan memandang wajah teman-temannya yang sedang berada dihadapannya.Gadis pun menyahut dengan lantang. "Iya kalau begitu kita berdoa dulu!" Ujarnya.Akhirnya mereka pun berdoa bersama-sama untuk meminta perlindungan dan juga kelancaran untuk mereka berpiknik bersama-sama.Setelah mereka berdoa bersama mereka pun bersiap-siap untuk pergi ke tempat dimana mereka akan berpiknik, akan tetapi sebelum itu Luna berpamitan dengan Bunda Merlin dan mencium tangan Bunda Merlin.Bunda Merlin yang sedang berada di depan pintu rumah Luna dan juga memandangi anaknya yang sedang bersiap untuk berpiknik."Jika ingin berpiknik hati-hati ya, Bunda percayakan semuanya kepada kalian dan Bunda tidak ingin mendapatkan kabar yang aneh-aneh," ujar Bunda Merlin dengan tegas kepada Luna dan juga teman-temannya.Luna pun tersenyum
"Hey kamu berbicara nya masih lama soalnya mereka sudah mengeluh terus dari tadi," ujar Syam dengan sangat lirih."Ya sudah ini! Iya aku akan ke sana kamu kembalilah ke sana tidak lama kok aku berbicara dengan Karina, kamu tenangkan mereka saja sedikit lagi kita pergi," ujar Brian yang berbisik kepada Syam untuk kembali ke mobilnya.Akhirnya ia pun kembali ke mobil dan berbicara kepada Gadis dan juga Luna bahwa Brian sedang bertemu dan berbicara dengan teman baiknya."Ya ampun kalian tahu enggak kenapa Brian sangat lama berbicaranya karena dia bertemu dengan teman baiknya, jadi ya dia mungkin sedikit berbicara tentang mereka berdua," ujar Syam dengan mencoba meyakinkan Gadis dan juga Luna yang sudah merasa sangat kesal dengan Brian yang berbicara sangat lama yang membuat mereka menunggu di dalam mobil."Ya ampun aku kira itu siapa, memangnya masih lama ya berbicaranya soalnya ini sudah sore loh," ucap Luna dengan memandang wajah mereka semua yang berada di da
Brian pun berhasil mengembalikan mood Luna yang sedang berantakan menjadi seorang yang sangat manja kepada Brian.Mereka belum mempunyai hubungan yang khusus tetapi mereka saling menyukai dan saling menyayangi Luna sama sekali tidak pernah mengetahui bahwa Brian telah mempunyai pacar dan mempunyai seseorang yang sudah menjalin hubungan dengannya bertahun-tahun.Brian berusaha menutupi apa yang dia jalani dan lebih memilih membohongi Luna untuk mendekati Luna."Ya sudah ya maafin kalau aku bertingkah seperti ini," ujar Luna dengan tersenyum kepada Brian menandakan bahwa masalah Luna dan juga Brian telah usai."Nah gitu dong kalau ada apa-apa itu lebih baik diomongkan jangan sampai berdiam diri seperti itu tidak bagus lagi jika berdiam diri seperti itu," ujar Luna dengan sedikit meledek Luna yang baru saja berbaikan kepadanya.Luna tersenyum malu-malu kepada Brian karena dirinya sangatlah bahagia ketika berpiknik bersama Brian dan juga teman-temanny