Sementara itu Gadis yang selalu saja menemani Luna untuk menjaga Ayahnya pun ikut bersedih karena melihat Ayah Rian selaku Ayah dari sahabatnya itu terkapar dan terbaring sakit di rumah sakit dengan kaki sebelah kanan patah.
"Aku tidak bisa membayangkan kalau yang terbaring di sini adalah Ayahku aku sangat mengetahui bagaimana rasanya sakit hati Luna ketika melihat Ayahnya terbaring sakit di rumah sakit seperti ini apalagi pelaku dari penabrakan ini belum diketahui," batin Gadis yang melihat kearah Ayah Rian yang sedang terbaring tidak berdaya.
Sedangkan Luna masih saja lemas akan tetapi Luna masih bisa berbicara dan selalu berdoa untuk kesembuhan Ayahnya.
"Aku minta maaf ya Gadis kalau kamu di sini aku repotin terus karena ya kamu tahu sendiri lah aku seperti kehilangan nyawa aku karena aku melihat Ayahku terbaring sakit seperti itu! Aku sebenarnya tidak tega melihat semua ini!" ujar Luna kepada Gadis.
"Sudahlah kita harus tetap bersyukur apa yang terj
"Alhamdulillah Ayah sudah bisa pulang seperti ini Ayah sudah sangat bahagia dan bisa berkumpul bersama kalian lagi itu adalah hal yang terindah yang Ayah impikan," ujar Ayah Rian ketika pertama kali masuk lagi ke rumahnya.Bunda yang mendengarkan hal itu langsung saja merasa hatinya bahagia karena ketika dulu perpindahan rumah mereka tidak berpikir bahwa musibah ini akan menimpa Ayah mereka."Iya Alhamdulillah sekarang Ayah sudah sehat, jadi kita bisa berkumpul lagi di rumah," ujar Bunda Merlin dengan tersenyum menutupi kesedihan yang ada pada Bunda Merlin.Luna sangat merasa bersyukur karena Ayahnya sedikit demi sedikit bisa kembali sembuh akan tetapi tidak bisa senormal dulu karena kaki yang patah itu tak dapat lagi digunakan untuk berjalan.Ayah Rian harus terus-menerus duduk di kursi roda dan tak bisa beraktivitas sendiri tanpa bantuan orang lain."Ya sudah kalau begitu, Ayah sekarang istirahat saja ya nanti kalau Ayah sudah istirah
Luna merasa dirinya sangatlah dekat dengan Brian Maka dari itu dia menceritakan semuanya kepada Brian dan menganggap Brian adalah teman kedua dari Luna yang mampu untuk menampung cerita dari Luna.Luna tidak mengetahui bagaimana sifat Brian yang ada di belakangnya, Brian tidak lain dan tidak bukan hanyalah seseorang yang sangat jahat dan selalu saja menyakiti perasaan Luna."Aku berterima kasih kepada kamu sudah mendengarkan semua keluh kesahku ya, doakan saja semoga Ayahku cepat sembuh dan aku tidak mau khawatir seperti ini," ucap Luna kepada Brian yang mendengarkan hal itu pun langsung saja menjawab dengan kata-kata yang sangat lembut."Iya! Aku selalu mendoakan Ayah kamu bagaimanapun keadaannya dan kamu terus saja merawat Ayah kamu ya semoga dengan berjalannya waktu pasti Ayah kamu bisa berjalan kembali," ucap Brian berbicara kepada Luna.Luna selalu saja terhanyut dengan apa yang dikatakan oleh Brian.Luna hanyalah perempuan yang sangat l
Ketika Luna dan Brian sedang sibuk untuk mempersiapkan dirinya karena mereka berdua ingin bertemu.Sementara itu Bunda Merlin yang terus-menerus memandang wajah suaminya itu pun langsung saja meneteskan air mata ketika melihat Ayah Rian mengalami kecacatan yaitu tidak bisa menggerakkan sebelah kakinya.Bunda Merlin berada di samping Ayah Rian dan Ayah Rian sedang berbaring di tempat tidur.Bunda Merlin mengelus rambut Ayah Rian dengan sangat lembut, dirinya tidak ingin Ayah ikut bersedih ketika melihat dirinya meneteskan air mata."Aku sangat menyayangimu, aku tidak bisa berbuat apa-apa ketika kamu sudah seperti ini aku bisa hanyalah merawatmu dengan tulus dengan kasih sayang aku sebenarnya tidak mampu untuk melihat kamu mengalami kecacatan dan kamu tidak bisa berjalan lagi! Kamu tahu tidak bahwakamulah tulang punggung keluarga kita Kamu adalah kepala rumah tangga sekarang aku harus berjuang sendiriuntuk menutupi semua kebutuhan se
Bunda Merlin sangat terlihat sangat bahagia karena dirinya selalu saja mendukung apapun yang dilakukan oleh Luna.Karena jika Luna bahagia maka Bunda Merlin sangat bahagia juga."Iya Bunda, aku bingung nih mencari baju yang mana untuk aku pakai bertemu dengan Brian, aku ingin berbicara banyak dengannya dan aku juga ada urusan sedikit dengannya," ujar Brian memberi tahu Bunda Merlin dengan sangat bahagia."Kamu terlihat sangat bahagia na terlihat sekali dari wajah kamu yang sangat ingin bertemu dengan Brian, memangnya ada apa sih?" tanya Bunda Merlin dengan nada yang sangat penasaran dan menatap mata anak gadisnya itu yang sangat terlihat bahagia."Tidak tau Bunda aku hanya ingin bertemu dia saja dan ada sedikit yang harus aku bicarakan dengan dia," ucap Luna menjelaskan kepada Bunda Merlin.Bunda pun Langsung saja mempercayai apa yang dikatakan oleh anak gadisnya itu."Bunda tidak pernah memaksa ataupun melarang kamu jika kamu memang m
Sebelum Brian datang menjemput Luna, Brian pun berinisiatif untuk menelepon Syam dan memberitahunya bahwa dirinya akan bertemu dengan Luna."Aku harus menghubungi Syam terlebih dahulu karena dirinya harus mengetahui bahwa aku akan bertemu dengan Luna dan akan menyatakan perasaanku sekarang, bagaimanapun dia adalah orang yang mengerti semua rahasia aku dan juga apa yang aku lakukan," gumam Brianyang memegang ponselnya hendak menelpon teman baiknya yaitu Syam"Tut tut tut..."Suara ponsel yang sedang menelpon Syam.Tak lama kemudian Syam pun langsung saja mengangkat telepon dari Brian."Ada apa? kenapa kamu menelepon aku, aku ini masih takut dengan kejadian yang kemarin kita lakukan kamu mau ngomongin apa lagi?" tanya Syam dengan sangat takut karena diamelakukan hal yang kecil yaitu menabrak Ayah Luna hingga kaki Ayah Luna tak bisa difungsikan lagi."Kamu nih berbicara apa sih? sudahlah kamu tidak perlu lagi untuk
"Aku tidak pernah bohong! Kamu begitu sangat cantik menggunakan baju itu," ucap Brian dengan menyanjung tiada hentinya untuk menyenangkan hati Luna."Terimakasih ya kamu sudah membuat aku bahagia dan terus-menerus membuat hatiku senang," ucap Luna dengan sangat malu-malu dihadapan Brian yang menyanjungnya itu.Akhirnya Luna dan juga Brian pun bergegas untuk pergi ke tempat dimana mereka akan berbicara dari hati ke hati.Tak sampai beberapa menit kemudian mereka telah sampai di suatu tempat yang sangat indah dan membuat Luna sangat terkagum karena tempat itu sangat romantis."Ya ampun kamu membawa aku di tempat seperti ini, aku tidak menyangka banget deh ini keren banget aku baru kali ini lho melihat tempat sebagus ini terimakasih ya kamu sudah membawa aku ke tempat ini dan aku bisa melihat keindahan yang ada di tempat ini," ujar Luna sangat bahagia ketika bersama Brian."Kalau kamu bahagia seperti itu, aku juga ikut bahagia, ini juga ti
Brian telah berhasil membuat hati Luna sangat luluh dan membuat Luna sangat jatuh hati kepadanya tak pernah menyangka akan berbahagia ini bersama Brian karena dirinya belum pernah merasakan kasih sayang dari seorang kekasih dan pada saat ini belum pernah merasakan hal yang sangat istimewa yang dilakukan oleh Brian kepadanya."Kamu kenapa sih kok senyum-senyum terus seperti itu kalau nanti bisa gila lo," ucap Brian dengan tertawa di hadapan Luna."Ya ampun namanya juga baru saja jadian jadinya aku merasa sangat bahagia apalagi perasaan romantis seperti ini dengan kamu rasanya aku melayang," ucap Luna dengan sangat malu-malu untuk mengatakan perasaannya kepada Brian.Brian merasa dirinya telah mampu untuk membuat bunga jatuh hati kepadanya dia merasa bangga karena Luna telah menjadi miliknya dan Luna jatuh dalam pelukannya."Aku janji aku akan membahagiakan kamu ingat ya, apa kamu cara print dengan manis berkata kepada Luna yang sekarang menjadi
Luna sangat takut ketika melihat Bundanya mempertegas apa yang dikatakannya kepada Luna."Bunda aku tidak kenapa-kenapa kok Bunda jangan khawatir ya aku tadi keluar bersama Brian dan maaf kalau aku sampai pulang sudah jam segini," ujar Luna dengan nada yang sangat pelan karena takut jika Bunda Merlin tersinggung akan pembicaraannya kepada Bundanya."Bunda tidak marah sebenarnya tapi kamu harus tahu kamu ini adalah seorang anak perempuan dan kamu ini adalah seorang gadis cantik dan ini sudah malam seperti ini! Apakah Bunda tidak boleh marah jika kamu keluar sampai malam seperti ini?" tanya Bunda Merlin kepada Luna yang sedang ada di hadapannya dan tidak berani untuk menatap wajah Bunda Merlin."Iya aku minta maaf ya Bunda aku salah aku tidak tahu kenapa aku malah pulang jam segini," ucap Luna dengan gugup menunduk tidak ingin melihat wajah Bundanya yang sedang berbicara tegas kepada dirinya."Kamu jangan menuduh seperti itu Bunda ini sedang ber