Share

Surprise

Biru melihat layar sebelum mengangkat telepon. Dia berdecak kesal tapi tetap mengangkat telepon tersebut.

"Kamu di mana sih, papa sakit begini kamu malah nggak peduli sama papa!" hardik wanita di seberang telepon.

"Kenapa sih, Ma, marah-marah mulu, besok aku bakal jengukin papa lagi. Aku lagi di luar kota sekarang ... ada urusan penting."

"Hah?! kamu di luar kota? Coba bilang kamu di mana, Biru?"

"Bentar ya, Ma, aku mau meeting sama klien dulu," bohong Biru tentu saja.

"Biru-Biru, nggak bisa gitu do-"

Biru sudah memutus sambungan telepon, Mamanya di sana marah-marah. Papa Biru dan Sarah bertanya karena wanita itu terus mengoceh.

"Kenapa sih, Ma?"

"Itu anak kamu tuh-gak bisa dibilangin, nanti kalau mamanya darah tinggi terus mati, baru nyesel itu anak," gerutunya dongkol, menghentak-hentakkan kakinya di lantai.

"Udahlah, Ma, lagian kamu itu sama anak laki-laki harusnya bisa lebih sabar lagi," balas Papanya lirih karena masih lemas.

Sarah mengelus punggung wanita yang dianggapnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status