Share

Bab 1040

Gisel menatap neneknya yang tampak kurus di luar jendela sana, lalu berpikir sebentar dan akhirnya mengangguk, "Selama nggak membawaku pergi dengan paksa kayak sekarang, ya ... datang saja."

Jeana langsung menangis. "Tenang saja, Nak, aku nggak akan segegabah ini lagi ...."

Gisel mengiakan singkat, lalu berbalik dan mengambil makanan ringan yang diam-diam dia sembunyikan di kotak penyimpanan di kursi belakang.

Wina pun menepuk bokong Gisel dengan gemas.

"Gisel, 'kan sudah Bibi bilang makanan seperti ini nggak sehat dan gampang merusak gigi? Kenapa kamu bandel banget?"

Nada bicara Wina terdengar lembut sekaligus mengomel.

Jeana jadi teringat pada masa kecil Alvin. Sepertinya, selama ini dia belum pernah berbicara selembut itu dengan putranya.

Jeana pun menatap Wina. "Kalau dia nggak mau menurut, kenapa nggak rebut saja makanan ringannya dan membuangnya?"

Setelah menghentikan Gisel, Wina pun menoleh menatap Jeana yang berada di luar jendela. "Waktu di panti asuhan, aku lambat sekali saat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status