"Apa kamu mau pindah ke tempat lain kalau misalnya benar itu orang suruhan David?" tanya Alex pada sang sahabat.Laura menggeleng, "dia sudah melihat anak-anaknya, aku yakin ke ujung dunia pun pasti dia akan tetap menemukan kami, jadi daripada menghindari masalah lebih baik aku akan hadapi semuanya,” Laura dengan keputusannya.David memiliki banyak uang yang setiap saat bisa saja melakukan segala cara untuk mencapai kepuasan hatinya.Laura yakin bila dia kembali kabur maka David akan lebih murka lagi bila menemukannya kelak.“Aku hanya khawatir dia kembali pada kalian dan artinya Monica bersama antek-anteknya juga akan kembali berbuat jahat,” ujar Alex.Laura tersenyum, “kamu tidak perlu mengkhawatirkan itu, kali ini aku akan menghadapinya. Terlebih Dika dan Dita punya insting kuat dan mereka bukan anak kecil seperti pada umumnya yang mudah dibujuk dengan hadiah, sekalipun hadiah itu mahal dan impian mereka.”Laura melihat Dika dan Dita berlarian ke arah Alex dan sang mama, lalu duduk
“Anda hanya boleh menemui Tuan David kalau sudah membuat janji dengan beliau. Tidak ada orang yang boleh melanggar aturan yang sudah ditetapkan puluhan tahun di kantor ini!” Ryan mendorong tubuh Alex, saat Alex hendak menerobos masuk keruangan David.“Aku tidak peduli itu! Persetan dengan semua aturan di sini, yang jelas aku harus menemui Bosmu yang pengecut itu!”Alex tak kalah galak dari Ryan, dia tak peduli dengan semua aturan di perusahaan ini, yang jelas dia harus memberi pelajaran pada David yang sudah dengan lancang mengganggu Laura dan si kembar.Satu minggu sudah berlalu, saat David sedang bersiap menuju ke lapangan karena ada peninjauan proyek, tiba-tiba Alex menerobos masuk ke dalam ruangannya setelah melewati perdebatan sengit dengan Ryan.Ryan tak pernah mengizinkan siapapun menemui Bosnya bila tanpa membuat janji sebelumnya.Hanya saja Alex tidak peduli itu. Tiga hari yang lalu dia sudah datang, namun David tidak ada di kantor sehingga Alex kembali datang menemui sang p
“Masuklah ke dalam rumah sayang, mandi sama bibi dulu ya,” pinta Laura pada sang anak.“Tapi Mama?” tanya si kembar khawatir. Tak ada insting apapun di hati kedua anak kembar itu padahal saat ini yang berdiri di depan mereka adalah Papa kandungnya.“Mama tidak pernah takut hantu sayang, Mama akan mengusirnya,” bujuk Laura lagi. Si kembar pun mengangguk lalu masuk ke dalam rumah.Laura menutup rapat pintu rumahnya.David mengernyitkan keningnya saat melihat Laura menutup pintu rumahnya tanpa mempersilahkan dirinya untuk masuk.“Dari mana anda bisa tahu alamat rumah kami Tuan muda?” tanya Laura.Jujur David sangat sakit mendengar panggilan Tuan muda dari mulut wanita yang sangat David cintai.Dia merindukan panggilan mesra mereka yang dulu.“Laura, aku ingin masuk,” jawab David.Bukannya memberi jawaban atas pertanyaan Laura, pria itu justru mengalihkan pembicaraannya.“Masuk kemana Tuan? Ini rumah saya dan saya tidak terbiasa menerima tamu orang asing seperti anda. Sekarang jawab perta
“Pergilah kalian, ada bos besar ingin bergabung denganku,” ucap Joe saat melihat Wanita yang paling dibenci oleh David kini duduk di sampingnya. Bahkan sangat dekat.“Hai,” sapa Linda.Wanita itu mengangkat gelasnya ke arah Joe, dan Joe pun membalasnya.“Ada angin apa ini calon istri Bos mau duduk bersama saya di pojok?” tanya Joe tanpa basa-basi menatap curiga pada gerak gerik Linda.Linda tersenyum lalu menaruh tangannya di atas paha Joe.“Aku hanya butuh menjalin kerjasama denganmu, apapun imbalannya pasti aku berikan,” ucapnya sungguh-sungguh.Joe tersenyum miring, sepertinya bukan imbalan uang saja yang dijanjikan tapi apapun akan diberikan untuknya. Dan dia berniat meminta imbalan yang tak biasa dari wanita ini.“Apapun yang aku mau, kamu akan memberikannya?” ulang Joe lagi.Wanita itu mengangguk, dia meneguk habis minuman beralkohol yang ada di dalam gelasnya lalu berkata, “katakan saja apa yang kamu mau, maka aku akan memberikannya asal semua informasi tentang David bisa aku
“Siapa yang mengizinkan anda datang?” tanya Laura dingin.David menoleh kanan dan kiri karena orang-orang yang ada di sana masih memperhatikannya.Pria tampan itu duduk di samping Laura, mengambil alih tempat duduk Dika bocah laki-laki yang akan menjadi pewaris di perusahaannya.Dika memejamkan mata, lalu bibirnya mengerucut tanda dia tak menyukai yang dilakukan oleh David, namun berhasil membuat sang papa gemas padanya.Si kembar sangat anti dengan orang asing, dan dia juga menganggap David orang asing sehingga membuat Dika dan Dita tak nyaman dengan kehadiran pria dewasa yang sudah meniru wajah mereka tanpa izin.Setidaknya itu hal negatif tentang David di mata kedua anak kembarnya. Mereka seolah tahu kalau pria dewasa ini penyebab dirinya hampir meninggal di dalam kandungan.“Berhentilah berbicara ketus padaku sayang, kesopanan tata bicaramu seperti penghinaan untukku. Aku tak perlu meminta izin untuk datang menemani kalian,” David berbisik namun penuh ketegasan. “Mereka juga anak
Tiga hari berlalu, saatnya esok pagi David harus kembali ke Kota. Sebab Joe menghubunginya ada masalah di proyek.Meski tak dianggap ada oleh Laura dan si kembar, berada dekat dengan mereka adalah hal yang paling membahagiakan untuk David.Malam ini David mengajak Laura berbicara dari hati ke hati, dan Laura pun merasa harus bicara dengan David guna mengeluarkan unek-uneknya.“Kita makan malam di luar yuk,” David memberi tawaran. Dengan cepat Laura menggeleng.“Kita bicara di sini saja.”Laura menunjuk kursi kayu yang ada di depan rumahnya.Tak punya pilihan lain, David pun mengangguk.“Aku besok pagi harus kembali ke Kota, aku titip anak-anak padamu,” ucap David.Dia tak ada maksud apapun, David tahu betapa beratnya menjadi Laura menjaga dua anak yang super aktif dan memiliki kelainan jantung akibat lahir prematur.“Jangan sok peduli pada kami,” jawabnya ketus.David tampak gusar, wanita yang dulu sangat polos dan cenderung menjaga perasaan David setiap kali mereka berbicara, kini ju
“Sialan, aku harus memberinya pelajaran!” Alex yang datang ke rumah Laura kaget bercampur marah dengan sikap David. Alex merasa bersalah telah membiarkan Laura mengajak si kembar datang ke acara wisudanya.“Aku tidak mau dia mengambil alih anak-anakku. Aku takut dia menipuku Alex, hiks hiks.”“Menipu bagaimana maksudmu?” tanya Alex.Laura menunduk, meski tiga hari sudah berlalu nyatanya dia belum bisa tenang setelah menyetujui permintaan David.Dalam surat perjanjian itu awalnya David meminta Laura berkorban untuk kedua anak mereka dan menikah dengan David, tapi dengan tegas point itu Laura tolak. Akhirnya David menghubungi Laura melalui ponsel pak Hotman memberi tawaran terakhir, kedua anak kembarnya didaftarkan secara hukum dengan David sebagai ayah biologisnya dan Laura sebagai ibu biologisnya.Sang pengacara juga sudah meminta sampel darah dan rambut si kembar untuk dilakukan tes DNA agar ada bukti hitam di atas putih kalau si kembar benar-benar darah daging David Aditama.Buka
“A–Ada apa ini?” Laura kaget dan terbata melihat banyaknya orang yang ada di tempat itu.“Papa Alex,” teriak si kembar memeluk Alex setelah mereka menyapa sang kepala pelayan yang membukakan pintu untuk mereka.“Sayang, gimana kontrol hari ini?” tanya Alex.Dita dan Dika kembali manyun sambil melipat tangan di depan dada.“Tidak asyik, soalnya tidak dapat upah,” jawab Dita merajuk. Dika pun mengangguk menyetujui ucapan sang saudara kembar.David meminta Laura untuk duduk, Laura pun mengangguk dan memilih duduk di samping Alex. Meski kesal tapi David tak mau membuat keributan di sini, karena ini akan menjadi hari baik untuknya dan si kembar.“Bi,” panggil David.“Iya Tuan,” jawab sang pelayan. Dia berjalan mendekati David dan yang lainnya.“Tolong panggil baby sitter anak-anak,” ucapnya. Sang kepala pelayan pun mengangguk.Tak berselang lama, datang empat orang wanita berpenampilan bak pengasuh mendekat ke arah mereka.“Laura, ini mereka adalah pengasuh anak-anak kita, mereka akan menj