“Jadi Edward sedang mempersiapkan cara untuk membunuhku?”David tersentak kaget saat mendapatkan informasi ini dari Joe.Saat pertemuan Edward dan dengan Nando, saat itu juga ada Joe di sana. Dari awal dia sudah menaruh curiga sampai akhirnya Joe membayar mahal pelayan di sana untuk menaruh alat penyadap di meja Edward dan Nando.“Iya dan yang lebih luar biasanya lagi adalah Nando ternyata menaruh dendam padamu akibat pembatalan promosi jabatan untuknya,” sahut Joe.Saat ini Joe, Ryan dan Pak Hotman sedang berada di dalam ruangan mewah milik David di dalam kantor Aditama Group.David meminta saran dari pak Hotman mengenai kasus ini apa boleh dilaporkan atau tidak, setelah mendapat jawaban dan penjelasan dari Pak Hotman David pun segera mengambil sikap tegas.“Aku berusaha menutupi kejahatannya dulu dan hanya membatalkan promosi jabatannya, ternyata dia tak menyadari kalau kita sudah mengetahui belangnya. Baiklah kalau begitu kumpulkan semua karyawan di Aula ya Ryan,” titah David tegas
Tak ada lagi kesempatan untuk Nando mengelak apalagi menyangkal semua perbuatannya, dan yang paling tidak David maafkan adalah ketika sang karyawan tega bekerjasama dengan Edward untuk merencanakan kejahatan mereka.David mengabaikan segala teriakan dan tangisan pengampunan Nando agar dia tak sampai dibawa ke kantor polisi.Bahkan David memberikan bonus fantastis pada Joe karena sudah berhasil menggagalkan rencana pembunuhan untuk David.Saat jam pulang kantor tiba, Joe menghampiri david yang hendak berjalan menuju lift.Hari ini mereka terpaksa lembur gara-gara meeting dadakan tadi. Joe merangkul bahu David berjalan mendekati lift, Ryan mengekor di belakangnya.Mereka akan menuju ke kediaman David untuk membahas pernikahan David dan Laura.Meski sudah menunjuk EO paling nomor satu di Kota New Capital, tetap saja segala urusannya David memberi tanggung jawab penuh pada Ryan dan Joe dan mereka sering meeting kecil di kediaman David.“Thank's ya Bro transferannya sudah masuk," ucap Joe
“Siapa itu?” gumam Angel, “cepat kamu loncat lagi lewat jendela,” usirnya pada pria asing itu saat gedoran di luar kamarnya semakin kencang.Alex pun segera membuka pintu kamar itu, dan Tuan William yang kini berdiri di depan pintu sambil menatap nyalang ke arah Angel.Dua kali tamparan berhasil dilakukan hingga membuat anak semata wayangnya kesakitan.PlakPlak“Dasar wanita murahan! Segitunya kamu dipermalukan oleh lelaki itu, kamu masih mau menjalin hubungan dengannya?” sentaknya penuh emosi.Tuan William tak pernah menyangka lelaki brengsek yang sudah mempermalukannya dan keluarga besarnya masih berani datang ke rumah ini atas permintaan sang anak.“Dasar jalang!” hinanya sekali lagi.“Tega ya Papa menampar Angel.”Sang anak terima dengan perlakuan Papanya. Harusnya dia diperlakukan bak putri oleh Papa kandungnya setelah dirinya dipaksa untuk tinggal bersama sang papa yang sudah berpisah dengan Mama kandungnya Angel.“Buka matamu, kamu mau menyerahkan dirimu pada pria yang sudah m
Sore harinya David dan Laura terpaksa pergi ke salah satu Mall yang ada di Kota New Capitol.Hal ini terpaksa dijalani karena tadi siang dirinya tak sempat pulang sesuai rencana, sebab pihak kepolisian meminta David datang untuk mengurus laporannya terhadap Nando."Jadi gimana urusannya dengan Nando? Aku tak menyangka Edward sejahat itu," ucap Laura sendu.Hatinya sakit sekali saat sang suami berkata jujur mengenai kejahatan yang hampir berhasil dilakukan oleh Edward dan Nando."Semua sudah beres sayang, kamu tak perlu mengkhawatirkan itu. Tapi janji ya jangan pernah memberi tahu Mama soal ini," pinta David.Dirinya hanya takut sang mama berbuat nekat menemui Edward, karen apria tidak tahu malu itu sudah lancang mau mencelakakan David."Iya sayang, janji," sahut Laura.David menggenggam erat tangan calon istrinya, saat ini mereka diantar oleh sopir pribadi David. Harusnya sih mereka bisa datang besok siang, hanya saja David sedikit sibuk di kantor sebelum nanti akan mengambil cuti pa
“Daviiiiiiiiiid, aku sangat membencimu. Arrrrrrrrrgggggggggg!” Teriaknya kencang seperti orang gila.“Kamu yang mengkhianati aku dengan menjadi pe**c*r hingga membuatku jijik dan menyesal mengenalmu, tapi kamu sendiri yang mati-matian berjuang seolah kamu adalah korbannya.”Saat David hendak menampar Linda, Laura menghentikannya.“Jangan lakukan itu sayang, kita punya anak perempuan,” ucap Laura berbisik dengan mata berkaca-kaca.Malu sudah pasti dirinya sangat malu dengan kejadian ini, tapi sebagai sesama wanita Laura mengerti betul bagaimana rasanya dibalas dan dibongkar aibnya di depan umum.“Kamu punya aib yang lebih besar lengkap dengan kejahatan yang melanggar hukum, sekali lagi kamu berani menyentuh kehidupan kami lagi maka aku bersumpah tidak akan pernah mengampunimu!”David berlalu dari tempat itu, karena dia yakin betul kalau tak ada gunanya meladeni perdebatan dengan manusia tak punya hati seperti Linda.Saat David sudah pergi seorang wanita mendekati Linda dan memilih leb
"Gawat Tuan, di lapangan sedang kehabisan bahan baku! Stok perusahaan menipis dan hampir habis," ucap Ryan saat bosnya baru saja memasuki ruangan megah tersebut."Maksud kamu apa sih Ryan? Di mana kekurangan bahan baku? Dan kenapa bisa terjadi? Bukankah kita punya stok bahan baku yang melimpah?" tanya David.Semua yang terjadi benar-benar di luar kendali mereka, dan selama ini belum pernah David sampai kehabisan stok bahan baku seperti ini.Ryan pun menceritakan semua yang dia ketahui dari bagian produksi, bahkan tadinya mereka hendak menemui David tapi dilarang oleh Ryan.Sebab Ryan belum berani memastikan apakah David dalam keadaan keadaan sehat ataupun tidak.Jujur saja semenjak atasannya menderita penyakit mematikan, Ryan sama sekali tidak ingin membebankan David dengan berbagai macam masalah yang ada di kantor.Dia dan Joe sebisa mungkin membereskan semuanya tanpa melibatkan David, tapi untuk kali ini dirinya tidak bisa tinggal diam ketika mencurigai Sesuatu terjadi di luar sana.
“Kalian harus bertanggung jawab atas kematian Papaku,” ulang wanita itu lagi menatap tajam ke arah David dan Laura.Lalu disusul oleh Ryan dan lelaki tua pemilik stasiun TV yang berhasil ditutup permanen oleh Joe atas perintah David.“Bicara apa orang ini? Tidak sopan!” bentak David kesal.Wanita itu kembali menangis histeris dan tetap menyalahkan David atas kepergian sang papa karena penyakit jantung yang diderita papanya kambuh setelah mendapat kabar stasiun TV yang dibangunnya dengan susah payah tak mendapatkan izin tayang lagi.“Maafkan istri saya Tuan,” sesal sang suami. “Dia sangat mengidolakan Rosalinda sejak dulu jadi dia akan melakukan apapun untuk idolanya,” sambung pria tua itu lagi.“Termasuk melukai kami dan menyebar berita bohong tentang kami. Kenapa bisa anda menikahi wanita tak punya otak dan hati ini?” Kalimat pedas David semakin membuat wanita itu mengamuk, dia berusaha meraih Laura untuk dipukulnya, beruntung David berhasil menghempas tangan wanita itu sebelum sem
“Dikaaaaaa kenapa?” teriak Dita sambil berlari dengan satu tangan memegang alat jantung di dadanya.Dia bahkan mendahului kedua orang tuanya hanya untuk segera menjadi orang pertama yang mengetahui keadaan adik kembarnya.Rambut panjangnya yang dikuncir seperti ekor kuda ikut menari seiring kecepatan sang gadis dalam berlari.Dita mendorong paksa pintu kamarnya.Braaak“Maaaa.” tunjuknya ke arah ranjang saat dia memilih mematung di dekat pintu kamarnya.Dika sedang terisak dalam tidurnya, mungkin ini hal pertama untuk David hingga dia sangat panik tapi bagi Laura sudah terbiasa sang anak menangis dalam tidurnya.“Sayang, anak Mama ganteng, bangun yuk nak,” ucap Laura lembut sambil mengusap pipi sang anak.Dika perlahan membuka matanya, saat melihat sang mama baik-baik saja seketika Dika memeluk Laura dengan erat. Tangisnya kembali pecah seiring dengan erat dan hangatnya dekapan sang mama.Dita memeluk David dan dia ikut menangis melihat Dika seperti ini.Ada rasa bersalah di dalam hat