Share

/16/

Hughes.

2 Januari. 09.54 WIB.

Kami sudah hendak meninggalkan Eve untuk mencari mata air terdekat saat anak malang itu terbangun. 

Posisinya tetap terlentang, matanya memancarkan rongga yang kosong, dia mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya melihat kemari.

“Kau butuh sesuatu?” tanyaku pelan.

Raut wajahnya berubah suram dan dingin, dia mengerutkan hidung, lalu kembali memandang langit biru bersih.

“Banyak mayat...” kata-katanya putus. “Banyak sekali ... mayat ... mayat.”

   

Ronal yang menyender ke pohon langsung menegakkan tubuh. “Mayat siapa? Kau sempat lihat tidak?”

   

“Yang satu kepalanya rusak...” gumam gadis itu. “Satu lagi ... satu lagi entah bagaimana.”

   

Aku dan Ronal bertukar pandang. Eve masih terus meracau soal darah, kepala pecah, peluru, batu, perempuan-perempuan muda, dan

Yeremia Jasson

Hai, saya berharap ada yang menikmati kisah ini. Yang nantinya akan saya buka satu per satu bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki natur dosa dan keberengsekkan (bahkan orang baik sekalipun). Sebab kisah ini bukan hanya soal bunuh-membunuh, dan memperebutkan Kunci yang-jadi-tujuan-utama-semua-peserta.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status