Share

Bab 24 - Perjanjian dengan Iblis

Axel memandangi ponsel canggih di tangannya dengan alis berkerut tajam. Apa gunanya teknologi canggih untuk berkomunikasi bila lawannya menolak untuk diajak berbicara? Pemuda itu meradang melihat tanda bahwa pesannya sudah masuk tapi tidak dibaca, ditelpon pun Aria tak menjawab. Entah mengapa rasa marah merayap pelan di dalam dadanya. Tangannya terkepal erat ketika membayangkan bahwa Aria sedang bersama Ji Wook.

"Sh*t!" umpat Axel kasar ketika dia memutar kembali bayangan Aria masuk ke dalam mobil Ji Wook. Melihat bagaimana senyum Aria merekah untuk pemuda Korea itu membuat Axel ingin memukul sesuatu atau seseorang.

Bukankah mereka yang harusnya bekerja kelompok? Dia dan Aria, seperti yang sudah dititahkan oleh Mr. Alfred, si guru Fisika, bukan dengan Ji Wook. Namun, Aria malah pergi dengan si brengsek itu entah ke mana dan membiarkan Axel sendirian di salah satu tempat nongkrong di dekat sekolah, mengamati beberapa murid sedang asyik bercerita.

Kesal karena tid

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status