”Oh, jangan beri tahu Ibu dan yang lain tentang apa yang baru saja terjadi. Mereka tidak perlu khawatir tentang itu! " Fane berkata kepada Selena.Selena mengangguk. “Ya, kali ini kita menyinggung keluarga Hugo. Ibuku mungkin akan memarahimu lagi kalau dia tahu tentang hal ini!"Fane kemudian melihat ke arah Kylie yang ada di pelukannya, lalu berkata, "Kylie, jangan beritahu nenekmu tentang ayah yang memukuli orang-orang jahat tadi!""Baik, Ayah!" Kylie mengangguk dengan patuh.Saat itulah Joan dan pembantu mereka, Jenny, kembali dari jalan-jalan di taman."Kylie, lihatlah. Lihat apa yang aku bawa untukmu!”Joan dengan senang hati memberi Kylie sate buah sanca berlapis gula.Wow, manisan buah sanca!Kylie sangat senang melihat manisan buah sanca yang dibawa neneknya. Dia berlari ke arah Joan saat Selena menurunkannya ke lantai.“Ngomong-ngomong, kau akan mulai bekerja besok. Apa kau ingin membeli pakaian yang lebih baik?” Selena menatap Fane.“Tidak perlu. Baju-bajuku masih cukup bagus
Fiona memelototi Ben, kemudian melanjutkan, “Apakah kau tidak takut Nona Tanya sebenarnya hanya membodohi Fane? Aku curiga akan hal itu, jadi aku datang ke sini untuk melihat sendiri. Bagaimana jika nanti dia pulang dan berbohong kepada kita?”“Ben, menurutku perkataan Mama ada benarnya. Kita tidak tahu apa yang ada di pikiran Fane. Siapa tahu dia membohongi kita. Bisa jadi dia tidak pergi ke rumah Keluarga Drake lalu pulang dan berbohong kepada kita, ‘kan? Jadi, cara terbaik adalah mengikutinya dan memastikan sendiri apakah benar dia pergi bekerja!"Di samping mereka, Xena ikut mengangguk. Mereka bertiga melihat ke arah gerbang di seberang kafe.Fane hampir memasuki rumah besar Keluarga Drake ketika beberapa pengawal yang berjaga di depan gerbang segera menghentikannya. “Anak muda, apa yang kau lakukan? Apa kau pikir tempat ini bisa kau masuki dengan skutermu itu? Tahukah kau tempat apa ini? Rumah keluarga Drake! Apa kau pikir skutermu itu bisa seenaknya saja masuk?”Salah satu dari
Pengawal-pengawal itu hampir pingsan ketika mendengar apa yang dikatakan Fane.Laki-laki ini pasti berbohong kalau dia bilang gaji bulanannya 20 juta.“Haha, berani sekali kau menyombongkan diri! Bahkan komandan kami saja gajinya tidak sebanyak itu!"Pria jangkung itu melambaikan tangan dan berkata dengan agresif setelah dia tertawa, “Anak muda, pergilah dari sini. Aku tidak punya banyak waktu untuk mendengarkan bualanmu!""Haha betul. Pemuda ini sangat lucu. 20 juta sebulan, tidak mungkin, ‘kan? Gaji komandan kita hanya sekitar dua juta dan dia baru saja mengatakan kalau gajinya 20 juta!”Pengawal-pengawal yang lain mulai tertawa terbahak-bahak.“Aku ke sini untuk bertemu Nona Tanya. Ini hari pertamaku dan aku tidak ingin membuat masalah!"Fane terlalu malas untuk melayani mereka. Dia berjalan melewati mereka dan bermaksud melanjutkan perjalanannya ke dalam."Kau benar-benar ingin mati, ya?"Salah satu pengawal kehilangan kesabaran. Dia mengepalkan tinju sebesar karung pasir dan langs
”Bisa jadi, karena Fane sangat kuat. Kalau saja dia hanya menginginkan gaji 20 sampai 30 ribu, Nona Tanya pasti setuju. Siapa yang mengira ternyata dia sangat serakah? Bagus sekali! Nona Tanya membodohinya, tidak membiarkannya masuk, dan dia tetap memaksa masuk!”Xena berkata lagi, "Sekarang dia sudah gagal menjadi pengawal, semoga saja semua ini tidak berimbas ke keluargamu!""Semua sudah berakhir. Kalau benar itu terjadi, apa itu berarti mobil seharga satu juta yang dijanjikan kepadaku hilang begitu saja?"Ekspresi wajah Ben terlihat pahit dan dia menjadi sedih. Dia sudah terlanjur senang akan mendapatkan mobil yang bagus tetapi ternyata impiannya harus musnah.“Kau masih memikirkan mobil? Aku tidak menganggap serius ketika dia menjanjikannya!"Xena menyilangkan tangannya di depan dada dan berkata,“Ayo kita pulang, aku benar-benar kesal! Semakin aku melihat apa yang sedang terjadi, semakin marah aku dibuatnya!"Fiona sangat marah hingga hampir muntah darah ketika dia melihat pengawa
”Orang-orangmu melarangku masuk dan mereka yang memulai perkelahian lebih dulu!”Fane tersenyum acuh tak acuh. Dia hampir selesai merokok. Setelah memadamkan rokoknya, dia menjentikkan jarinya lalu benda itu terbang ke tempat sampah tidak jauh dari situ.“Haha, Anak Muda, beritahu kami mengapa kami harus mengizinkanmu masuk? Kau pikir kau siapa? Kau tidak terlihat seperti orang kaya. Beritahu kami, apa tujuanmu datang ke sini?”Wakil komandan yang bernama Harvey bertanya sambil tertawa.“Wakil Komandan Harvey, dia mengatakan bahwa dia adalah seorang pengawal baru yang direkrut Nona Tanya dan dia juga mengatakan kalau dia mendapat gaji bulanan sebesar 20 juta. Kami tidak percaya padanya dan melarang dia masuk. Lalu, dia menerobos dengan paksa!"Beberapa pengawal yang baru saja naik dari lantai bawah langsung memasang ekspresi yang sulit digambarkan di wajah mereka. Mereka lalu segera berteriak.“20 juta sebulan?”Pria bernama Harvey hanya mencibir setelah mendengar penjelasan itu, "Anak
Fane melempar sebuah senyum tidak peduli dan langsung bereaksi. Di mata para pengawal itu, dia seperti hantu. Mereka pun tersingkir satu per satu saat Fane bergerak dengan samar-samar. “Ayo! Ayo semuanya maju bersama-sama!” Setelah Fane selesai dengan orang-orang itu, dia memanggil Harvey dan pengawal yang tersisa. “Wakil Komandan Harvey, kau, lanjutkan!” Salah satu pengawal ketakutan setengah mati. Dia telah melihat seberapa cepat Fane dan tahu dia tidak akan bisa mengimbanginya.Tidak mungkin dia bisa mengalahkan Fane dengan kecepatan seperti itu. Wakil Komandan Harvey bisa membayangkan dirinya sedang menyeka keringat dingin di dahinya. Dia sendiri adalah petarung yang luar biasa. Dia tidak punya masalah melawan empat ratus hingga lima ratus orang sendirian. Akan tetapi saat ini dia kewalahan dengan kecepatan Fane dan tidak bisa mendekati standar itu. “Ada apa? Bukankah kau harus memberi contoh, Wakil Komandan?” Fane mencibir saat matanya tertuju pada Harvey. “Bukannya tadi k
“Nona Tanya, apakah kau benar-benar ingin orang ini menjadi pengawalmu? Dia orang yang sombong!” Seorang pengawal berwajah panjang dan suram bertanya. Dia sangat ingin memukul Fane. Setidaknya, itulah yang ingin dia lakukan beberapa saat yang lalu. Sayangnya, bahkan sebelum berhasil mendekati Fane, dia terlempar keluar lapangan dengan sebuah tendangan.“Dia pengawal yang baru saja kupekerjakan kemarin! Fane Woods!” Tanya memperkenalkan Fane dengan senyum manis. “Gajinya memang 20 juta dolar sebulan. Jika kalian tidak senang mengenai hal itu, silakan protes langsung ke Fane, ya!” Tanya tersenyum pada Fane. “Fane, aku yakin kau tidak akan keberatan untuk menerima tantangan jika kau bilang mereka itu hanyalah karung beras!”“Tentu saja!” Fane menjawab dengan tenang. “Dasar brengsek. Tunjukkan apa yang kau miliki. Aku menantangmu hari ini!” Harvey semakin kesal saat dia semakin memikirkan perkataan pengawal baru itu. Dia tidak pernah disebut karung beras seumur hidupnya. Dia juga bel
Untung bagi Harvey, Fane hanya berada beberapa meter jauhnya dari tempat dia berdiri. Harvey punya kemungkinan lebih besar untuk mengenai targetnya. Fane langsung bereaksi. Dia bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi hingga tak seorang pun melihat bagaimana dia melakukannya. Mereka hanya melihat Fane melambaikan tangannya. Waktu seolah berhenti dan tiba-tiba ada lima pisau lagi di tangan Fane. Total ada enam pisau, ditambah dengan pisau yang sebelumnya berhasil dia tangkap.“Sial...” Harvey menelan ludah untuk menenangkan dirinya.Dia sangat terkejut karena Fane bisa menangkap semua pisaunya. Semua berlangsung sangat cepat sehingga dia tidak melihat apa yang sedang terjadi. Yang jelas semua pisau itu berakhir di tangan Fane. Dia tahu pasti, bahkan sang Komandan Kepala pun jika berada dalam situasi yang sama akan memilih menghindari kelima pisaunya dan merencanakan sebuah serangan balik daripada menangkap pisau-pisaunya dengan tangan kosong. Keberhasilan Fane menangkap semua