Share

12. Memori Daun Pisang

POV Nada

Aku tak bisa menyembunyikan senyumku. Seminggu ini entah kenapa aku bahagia sekali. Apa karena aku tinggal menunggu porposal tesisku di ACC? Ah, pasti karena itu.

"Ekhem." Aku menoleh ke sumber suara. Dan lihatlah wajah semringah itu. Dia tak pernah berubah rupanya.

"Hai Mimmosa, mau kemana?"

"Kepo," sahautku jutek. Aslinya bahagia. Entahlah, seminggu ini aku jutek padanya. Sepertinya aku ingin melampiaskan semua rasa rinduku padanya. Eh ... maksudnya rasa kesalku karena hampir ditinggal nikah sama dia. Uhuk.

"Duh, juteknya. Tapi aku tetap cinta. Kamu mau pergi apa? Aku anterin ya?"

"Gak usah."

"Ayolah, aku anterin ya ya ya?" Dasar Jamal masih kayak dulu, gak mudah menyerah tapi aku suka.

"Gak, aku pakai mobilnya Mas Azzam."

Aku segera masuk ke dalam mobil Xebia milik Mas Azzam. Sedangkan Mas Azzam sendiri nanti memakai mobil barunya. Merek Jazz Jazz yang oke punya. Semoga suamiku nanti kay
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status