Share

Bab 54

“Aku desa di pantai utara sana,” jawab Binar berusaha mengendalikan bicaranya. Ia sedang minum.

“Wah kayaknya dekat,” balas Amaz.

“Kapan-kapan aku ajak ke sana deh,” canda Amaz. Binar menanggapinya biasa. Itu adalah kalimat hoaks yang ia temui dalam hidupnya. Tidak jauh berbeda dengan orang mengucapkan selamat ulang tahun, kadonya nyusul. Itu adalah kalimat terfiktif di dunia pertemanan. 

“Oh, ayahku nelayan, namun ia tidak sering melaut,” ujar Amaz kemudian.

“Sama. Papaku juga. Cuman beliau sering melaut. Mengarungi lautan itu adalah hobinya. Ia mendapatkan kebahagiaan yang sempurna dengan berada di tengah air asin itu,” balas Binar yang ingin mengulas soal ayahnya.

“Dia galak?” canda Amaz sekaligus menyipkan mental untuk bertemu calon mertuanya.

“Papaku itu orang yang sangat pendiam. Tidak banyak ngomong, kalau bicara sama dia itu harus bicara yang pen

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status