Share

Bab 22. Cinta Adalah Luka

Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Senja langsung pergi untuk menepati janjinya pada Langit untuk bertemu di cafe hotel tempatnya bekerja.

Saat memasuki cafe, banyak pasang mata yang menatap ke arahnya apalagi yang menjadi pusat perhatian mereka jika bukan seragam yang ia kenakan saat ini. Ia sengaja tidak berganti pakaian agar Langit menyadari siapa mereka sebenarnya.

Kalimat kalimat yang Langit lontarkan seolah membuatnya sadar jika bosnya tersebut memendam rasa kepadanya. Inilah penolakan yang Senja lakukan tanpa mengucapkan kalimat.

Senyum lebar langsung terpancar dari wajah Langit ketika melihat Senja yang melangkah menghampirinya. Walau Senja saat ini masih memakai seragam kerjanya, tapi itu tidak melunturkan rasa yang bersemi di hatinya.

Langit langsung berdiri menyambut tamu spesialnya kali ini.

"Maaf, Pak. Saya telat." Senja tetap bersikap sopan pada atasannya itu.

"Tidak apa-apa senja Aku juga baru sampai satu menit yang lalu. Ayo silakan duduk."
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status