"Hah!" Clara terkejut melihat Agam yang sudah berdiri di belakangnya."Maaf Pak Jaksa, saya terkejut. Sedang apa di sini?" tanya Clara kemudian."Saya ingin bicara dengan kamu Nona. Langsung saja, apa kamu Serayu?" Deg!!Bagai mendengar petir di siang bolong. Pertanyaan Agam menusuk di tempat luka itu.Clara gemetar menahan setiap kata yang akan terucap."M-maksud anda Pak? Saya tidak paham Pak tolong dijelaskan lebih detail lagi. Apa Pak Agam sedang mencari seseorang bernama Serayu?"Clara berusaha menghindar."Iya, dan itu kamu kan?"Agam berkata seorang setengah berbisik."Bukan Pak, saya Clara. Anda mungkin salah orang." "Benarkah? Baiklah kalau begitu. Berkas sudah saya tanda tangani. Permisi!" Tanpa basa-basi lagi, Agam bergegas pergi dari hadapan Clara setelah berhasil melayangkan pertanyaan tadi.Wanita itu masih memaku di tempat dan belum sadar dengan kejadian barusan."Laki-laki pintar. Aku senang kakak tahu aku!" ucapnya dengan lirih sambil memperhatikan Agam yang berjala
Clara meraih bibir Darwin dan melumatnya dengan hangat.Awalnya Darwin terdiam, namun sekejap kemudian Darwin membalas ciuman itu dengan sepadan.Mereka beradu lidah dengan posisi kepala yang miring, agar adegan itu terealisasi dengan nyaman.Kedua tangan Clara tersimpan di leher Darwin, sedangkan kedua tangan Darwin melingkar di pinggang Clara.Dan pergerakan ciuman itu semakin lama, berubah semakin lihai. Darwin bahkan memutar kepalanya ke dua arah dan memposisikan tubuhnya senyaman mungkin.Sedangkan Clara mengikut keinginan laki-laki yang terlihat agresif itu.Dari kecupan, sekarang mereka beralih ke adegan yang lebih ekstrem.Darwin sigap membuka satu persatu kancing baju milik Clara dan sudah terbuka lebar area dada itu.Meski masih tertutup sebuah bra, tapi gundukan kenikmatan itu terlihat jelas.Begitu Darwin hendak melepas kaitannya, tangan Clara dengan cepat menahannya."Jangan!""Kenapa?" Darwin yang berada di atas puncak kenikmatan itu sepertinya sudah tidak sabar ingin me
Mobil Kepala Jaksa sudah berhenti sempurna tak jauh cari lokasi studio milik Clara.Jangan tanya Kenapa kepala Jaksa tahu keberadaan studio milik Clara, beberapa waktu lalu dia saja bisa melacak riwayat perjalanan Clara melalui elektronik kartu tanda penduduk milik wanita itu, berarti mencari kediaman serta ke mana saja Clara pergi merupakan hal mudah baginya.Tapi dari jauh kepala Jaksa melihat mobil Tuan Darwin terparkir di sana lengkap dengan para pengawal dan sekretaris pribadi yang berjaga di depannya sambil memantau Jaksa Agam juga sambil menyimpulkan sendiri apa yang dilakukan Clara."Berarti Serayu sedang berusaha memikat hati Presdir Darwin, agar bisa memusnahkan kehidupan Hary Hartawan. Jalan kamu terlalu berbahaya Rayu. Aku benar-benar khawatir!" papar Agam di dalam mobilnya.tidak lama dia melihat Presdir Darwin keluar dari dalam studio dengan wajah yang sangat marah dan emosi"Apa yang terjadi apa? Apa yang terjadi pada Clara sampai Pak Darwin marah seperti itu."Setelah
"Ayah, tebak aku bawa berita apa?" Maureen tidak sabar untuk membawa berita ekslusif ini di depan ayahnya. Karena selama ini, Presdir Hary tidak pernah sekalipun percayakan satu proyek besar pada putrinya. Tapi setelah berhasil menggaet Jaksa Agam untuk menjadi penasihat hukum di tempat kerjanya, maka sudah dipastikan proposal itu menarik.Padahal jelas-jelas Jaksa Agam menerimanya bukan karena melihat proposal bagus atau tidak, tapi karena untuk berkesempatan bertemu dengan Clara dan melindungi wanita itu.Maureen memasuki ruangan kerja ayahnya dengan sebuah map di tangan."Ada apa kamu teriak-teriak dari luar!"kata ayahnya."Ini dia! Aku membawakan sebuah proyek besar. Departemen store yang aku inginkan sebentar lagi pasti akan berdiri. Dengan kita berkata bahwa kepala kejaksaan bekerja pada kita, maka sudah dipastikan pihak pajak tidak berani menyelidiki dana taktis perusahaan!"Presdir Hary mengambil dokumen itu."Wah!! Tidak disangka sekali anak ayah ternyata hebat juga! Bag
"Beritahu aku tentang semua rencana kamu. Berhati-hatilah pada setiap langkah kamu. Jangan karena kamu tidak ketahuan berarti kamu aman. Ya tentu saja aku akan membuat kamu aman, tapi kan...""Aku tahu maksud kakak! Gak perlu dijelaskan lebih jauh. Kalau begitu semoga kita bisa bertemu di pesta itu.Kalau sudah tidak ada lagi yang mau dibicarakan, tolong tinggalkan tempat ini ya kak!" pinta perempuan itu, dengan memohon agar Agam segera meninggalkan tempatnya."Aku pamit kalau begitu."Tanpa berlama-lama lagi, Agam segera meninggalkan studio Clara dengan lega.Ya dia sekarang sudah mendapatkan jawabannya bahwa wanita itu adalah Serayu.Tak disangka, pertemuannya sungguh sangat berarti dan tidak bisa disia-siakan begitu saja.**Kembali lagi pada Darwin yang sedang diselimuti amarah karena merasa dipermainkan oleh Clara.Ditemani oleh sebotol wine tengola, Darwin duduk di sofa tepat di ruang kerja pribadinya.Dia sedang flay, alias terbang di atas langit sambil membayangkan kecupan han
Para tamu sudah hadir memenuhi ruangan VIP salah satu hotel mewah di Jakarta Pusat.Semua undangan menggunakan kode QR yang hanya disediakan khusus bagi mereka yang diundang saja.Jika di-scan tidak muncul nama, maka sudah dipastikan tamu tersebut tidak bisa masuk.Untungnya Clara memiliki Bian sebagai kepala manager yang bisa mengakses undangan dengan kode Qr yang dia miliki. Tapi sebetulnya, meski tanpa scan, Clara bisa msuk dengan mudah karena dia diundang langsung oleh Maureen sebagai hadiah karen sudah membawakannya Jaksa Agam."Uh sayang, baru kali ini loh aku diundang ke acara ulang tahun Golden Ang. Meski aku pegawai dn menjabat sebagai manager, tapi undangan ini benar-benar privat. Aku bangga karena kamu menjadi perempuan kepercayaan Nyonya Maureen.""Oh ya? Istrinya siapa dulu dong? Aku kan hebat begini karena kamu Sayang. Kalau aku tidak menikah dengan kamu, maka aku gak akan mengenal mereka!" sahut Clara yang berjalan sambil mengalungkan lengannya di lengan Bian."Oh tidak
Semakin malam, pesta semakin meriah.Bagaimana bisa sekelas perusahaan nomor satu, pestanya biasa saja.Tentu lah, minuman mahal beralkohol dari berbagai negara ikut berjejer di atas meja.Dan sekarang, saatnya berdansa bersama pasangan diiringi oleh musik jazz Havana. Beberapa waktu sebelumnya Kepala jaksa sudah undur diri dari acara karena harus menghadiri pertemuan lain Namun tampaknya, ada hal aneh yang terlihat di altar dansa!Di sana tak menunjukkan pasangan Darwin dan Maureen yang beradu gerakan.Wanita itu justru tengah sibuk berbincang dengan koleganya yang berasal dari luar negeri.Tak memperdulikan momen romantis yang seharusnya bisa dilakukan bersama pasangan.Lain halnya dengan Clara yang justru mengambil kesempatan untuk membuat Darwin panas.Wanita itu sengaja menari dengan lincah sambil memperlihatkan buah dadanya yang montok, untuk menarik simpati dari Darwin.Dari kejauhan, Darwin jelas saja memperhatikan sikap Clara yang dinilai berlebihan untuk mencuatkan nafsunya
"Lepaskan tangan aku Tuan! Ini sungguh tidak sopan!" ucap Clara yang sedang berusaha melepas tangannya.Darwin baru melepas tangan Clara ketika mereka sudah menjauh dari kerumunan. Tentu saja, tanpa sepengetahuan Maureen, istrinya."Kamu sengaja kan? Bersikap manis di depanku agar aku tergoda. Kenapa kamu harus berpakaian menggoda? Katakan, apa tujuan kamu!"Darwin memaki Clara dengan suara teriak dan menggema.Sedangkan perempuan itu hanya menyunggingkan senyum jahil."Apa kamu tergoda padaku Tuan? Aku ingin bersenang-senang dengan seseorang yang menyukaiku bukan karena nafsu." Clara meraba seluruh tubuh Darwin, dari atas hingga berhenti tepat di bagian sensitif."Aku, aku menyukaimu Nona. Sejak pertama aku melihat kamu memainkan alat musik biola, aku sudah tertarik dengan pesona kamu. Kemudian kamu mengajak aku bertemu di tempat pribadi dan mencium bibirku, sejak saat itu aku tidak bisa bisa menghilangkan dirimu dalam ingatanku.Aku mulai sering merindukan kamu, dan aku bahagia ket