Share

Melepas Penat yang Terpendam

Azmira melangkahkan kaki keluar rumah Maliki setelah berpamitan dengan Mamak Maliki. Tanpa sadar, ia hanya berjalan kaki saja menuju jalan utama sembari menelepon Encun untuk menjemputnya.

"Haduh, betapa bodohnya diriku. Jauh-jauh kemari hanya untuk berdebat dan mendapat kenyataan kalau memang kami harus segera bercerai. Lagipula, apa sih yang aku harapkan dari pertemuan ini. Bodoh kamu Azmira." Azmira mengepalkan tangannya dan menggerutu.

Sepanjang jalan menuju jalan utama, ia tak henti-hentinya memandang foto dirinya bersama Yitno. Terbesit sebuah rasa rindu yang sangat mendalam. Ya, Azmira memang sedang membutuhkan Yitno untuk sekedar bersandar di pundaknya. 

"Walau aku sudah sah bercerai dari Maliki pun, apakah aku tetap masih layak di sisimu, Om?" tanya Azmira dalam hati.

"Sedangkan kamu saja masih belum bisa meyakini apakah aku benar-benar ada di hatimu. Lagipula siapalah aku, aku cuma orang asing yang mengganggumu. Ya, Tuhan. Mengapa rasa cint

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status