Share

55. Mengejar cinta

Zaara merasa rikuh karena insiden singkat saat jatuh ke tubuh Haikal. Dia segera menetralkan perasaannya. Terlihat dia menarik nafas dalam sembari membetulkan pasminanya.

“Maaf aku sibuk, Mas,”

Zaara menjawab pertanyaan Haikal secukupnya.

Sisi baik Zaara memperingatinya bahwa dia tak harus marah padanya sebab Haikal sendiri tidak pernah mengatakan rasa cinta padanya. Yang keliru dia terbawa perasaan karena perhatiannya yang dirasa berlebih. Kenapa dia harus marah.

Zaara turun ke bahu jalan di mana bunga-bunganya berjatuhan. Dia celingukan dan mengayunkan tongkatnya untuk memungut bunga yang masih utuh.

Astaga, keras kepala sekali. Apa dia ingin segera mati. Bunga sepertinya lebih berharga dari nyawanya.

Haikal bergumam.

Haikal turun ke jalan untuk membantu Zaara memungut bunga yang tercecer tanpa sepatah kata. Lalu dia menarik kasar keranjang dari tangan Zaara sebab merasa gemas melihat Zaara kesulitan melakukannya sendiri.

Zaara terlihat memberengut. “Aku bisa lakukan sendiri,”

“Dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status